Apa itu listicle? Sesuai namanya, ini adalah artikel yang disajikan dalam bentuk daftar (list).
Dalam jurnalisme dan blogging, listicle adalah bentuk tulisan pendek yang menggunakan daftar sebagai struktur tematiknya, tetapi disempurnakan dengan salinan (potongan tulisan) yang mendukung dan cukup untuk diterbitkan sebagai sebuah artikel.
Tulisan listicle sering disajikan dalam urutan hitung mundur, dan item "Nomor Satu" adalah yang terakhir dalam urutan. Namun, ada kalanya penulis listicle lain tidak menggunakan format seperti itu. Sebaliknya, mereka malah menyajikan topik tanpa urutan tertentu, tapi masih dapat dikelompokkan berdasarkan tema.
Misalnya artikel: 9 Tips menulis esai yang menarik untuk dibaca.
4. Sisipkan gambar pendukung.
Poin ini pas dengan yang sebelumnya. Blogging modern sekarang ini melibatkan lebih dari sekadar kata-kata. Generasi milenial saat ini, yang kata praktisi pendidikan malas membaca, lebih menyukai bentuk visual. Karena itu, saat membuat artikel atau konten pemasaran, gunakan gambar yang mendukung tema tulisan.
Masukkan infografis, ilustrasi berisi kutipan orang terkenal, atau gambar lain yang bisa membantu kita menjelaskan maksud dari artikel yang kita buat.
Namun harus kamu ingat, cantumkan juga sumber gambarnya. Jangan menggunakan gambar atau foto yang memiliki hak cipta. Di internet, ada banyak situs penyedia gambar gratis yang fungsi penggunaannya tidak dibatasi.
Lebih baik lagi apabila gambar atau foto itu adalah properti pribadi.
5. Buat tim penulisan konten.
Poin ini lebih dikhususkan untuk penulisan konten bagi situs perusahaan/bisnis.
Musuh nomor satu bagi seorang penulis konten adalah writer's block dan hilangnya motivasi yang diperlukan untuk menulis seluruh artikel.
Jika kamu sedang dalam kondisi seperti ini, sementara ada tuntutan untuk menulis artikel hebat yang sudah ditunggu jadwal penayangannya, bagaimana cara mengatasinya?