Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Langkah Membuat Artikel Blog yang Menarik untuk Pemula

17 Juli 2019   10:59 Diperbarui: 17 Juli 2019   11:09 2552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber foto: unsplash.com; grafis dokumentasi Himam Miladi)

"Bagaimana kamu bisa membuat artikel yang menarik kalau tulisanmu buruk seperti ini?"

Itu yang dikatakan seorang mentor kepada saya sewaktu mengikuti pelatihan jurnalistik di kampus. Yah, harus saya akui, saya dulu tidak begitu suka menulis. Saya paling benci kalau ada tugas mengarang indah di sekolah. Ini bukan soal tata bahasa atau perbendaharaan kata, tapi karena saya kurang mampu menuangkan ide dalam sebuah tulisan.

Justru karena penilaian seperti itulah akhirnya saya ingin belajar dan mendalami dunia penulisan. Syukurlah, berkat umpan balik yang dilontarkan mentor saya tersebut, setidaknya sekarang saya jadi suka menulis. Apakah artikel saya jadi menarik atau tetap buruk, tentu hanya pembaca yang bisa menilainya.

Dalam lingkup content marketing, banyak yang mengalami situasi seperti saya. Banyak orang  yang berpikir dan menganggap dirinya tidak mampu membuat artikel yang menarik hanya karena merasa tidak memiliki kemampuan menulis yang baik.

Benarkah?

Ternyata tidak. Bagi saya, menulis itu memang tidak mudah, apalagi bagi mereka yang benci menulis, salah satunya mungkin dirimu. Dalam bisnis, tentu saja ini hal yang buruk bila ingin membuat konten pemasaran. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa membuat artikel yang menarik bagi pembaca sekalipun tulisanmu buruk. Meskipun kamu tidak memiliki kemampuan menulis yang baik, bukan berarti kamu tidak dapat mengisi blog atau situs bisnis dengan artikel-artikel hebat yang menarik pengunjung.

Bagaimana caranya?

5 Langkah membuat artikel blog yang menarik, khusus untuk pemula

Berikut 5 langkah membuat artikel atau konten pemasaran yang menarik bagi pembaca, meskipun kamu dianggap penulis yang buruk.

1. Langgar semua aturan.

Ini prinsip pertama dan paling mendasar dalam penulisan konten populer. Menulis konten itu bukan ilmu alam atau matematika yang punya hukum atau aturan baku. Kecuali jurnal ilmiah, artikel populer tidak memiliki standar penulisan yang harus dipatuhi.

Jadi, jangan ragu untuk mengabaikan aturan penulisan "yang baik".  Cukup ungkapkan pikiranmu sesuai keinginan.

Sesederhana ini: "Jika kamu dapat berbicara, kamu dapat menulis".

Trend artikel dan konten pemasaran saat ini adalah tulisan yang bisa "memahami pembacanya". Pikirkan beberapa situs atau blog yang pernah kamu kunjungi dan kamu senangi isinya. Bukankah artikel yang dimuat tidak memakai aturan tata bahasa yang kaku? Perhatikan nada tulisannya, bukankah seperti sedang berbicara dengan kita?

"Nada percakapan", itulah jenis tulisan yang bisa menghubungkan penulisnya dengan pembaca. Itulah jenis tulisan yang bisa dibaca, dan menyenangkan untuk dibaca.

Banyak blogger atau penulis terkenal yang menulis dengan nada percakapan. Ambil contoh travel blogger Trinity, yang terkenal dengan seri bukunya "Naked Traveler". Dalam tulisannya, Trinity sering melanggar aturan tata bahasa, tetapi tidak ada yang peduli karena dia berkomunikasi secara efektif.

Saya kutip satu contoh kalimatnya:

Setelah saya traveling ke 90 negara, fix Pakistan jadi negara yang paling cantik alamnya! Sayangnya masih banyak keraguan untuk datang ke sana karena ...

Lihatlah, apakah kamu pikir kamu perlu pergi ke sekolah jurnalisme atau kursus penulisan untuk bisa menulis seperti itu?

Tentu saja tidak. Trinity bukan jurnalis, atau guru bahasa sekalipun. Trinity hanya menulis seperti saat dia sedang berbicara dengan seseorang.

Jadi, jika kamu ingin menulis, atau membuat konten pemasaran, silakan menulis seperti saat kamu sedang berbicara dengan orang lain. Jangan khawatir tentang aturan tata bahasa. Menulislah seperti kamu bicara.

sumber gambar: keepinspiring.me
sumber gambar: keepinspiring.me
Orang yang mengunjungi blog atau membaca artikel kita akan menghargai sifat asli tulisan yang kita bawakan. Banyak dari mereka akan merasa itu menyenangkan dan menyegarkan pikiran.

Saat menulis, saya selalu membayangkan sedang berbicara dengan seseorang. Seringkali pula saya selipkan pertanyaan dari teman imajinasi itu dalam tulisan saya untuk memperjelas konteks tulisannya.

Sekarang izinkan saya bertanya: Sampai disini, apakah kamu sudah mengerti apa yang saya coba komunikasikan?

Jika sudah , syukurlah.

2. Selanjutnya, Pelajari Aturannya.

(Lho, bukannya tadi bilang kalau menulis artikel populer itu disuruh melanggar semua aturan? Kok langkah berikutnya malah diminta mempelajari aturan?)

Maksud saya, hanya karena kamu mengira dirimu adalah penulis yang buruk, itu tidak berarti kamu harus tetap dan selalu menjadi penulis yang buruk. Apakah kamu tidak ingin jadi penulis yang hebat?

Jika ya, maka kamu harus mempelajari aturan, atau cara untuk menjadi penulis yang hebat.

Bagaimana?

Baca saja. Apa pun jenis bacaannya. Baca artikel sesuai minat. Baca novel, baca blog orang lain. Baca majalah, surat kabar, buku non fiksi. Baca semuanya.

Dengan membaca, kita akan tahu ragam gaya tulisan, nada tulisan dan bagaimana orang lain menuangkan ide-ide mereka melalui kata-kata. Dengan begitu, kita bisa belajar meningkatkan keterampilan menulis kita.

sumber gambar: twentytwowords.com
sumber gambar: twentytwowords.com
Tapi ingat, saat kamu belajar bagaimana menjadi penulis yang lebih baik, penting bagimu untuk tidak kehilangan identitas tulisanmu sendiri.

Jangan biarkan prinsip "tulisan yang bagus" menghancurkan gaya percakapanmu yang khas. Jangan biarkan tips dari saya ini menghilangkan sifat asli tulisanmu. Alih-alih, gunakan prinsip-prinsip itu untuk berkomunikasi secara lebih efektif dengan nada pribadimu.

3. Buat tulisan yang "listicles".

Salah satu cara terbaik untuk dengan cepat membuat beberapa konten yang hebat, sekalipun kamu bukan penulis yang hebat, adalah membuat tulisan listicle.

Apa itu listicle? Sesuai namanya, ini adalah artikel yang disajikan dalam bentuk daftar (list).

Dalam jurnalisme dan blogging, listicle adalah bentuk tulisan pendek yang menggunakan daftar sebagai struktur tematiknya, tetapi disempurnakan dengan salinan (potongan tulisan) yang mendukung dan cukup untuk diterbitkan sebagai sebuah artikel.

Tulisan listicle sering disajikan dalam urutan hitung mundur, dan item "Nomor Satu" adalah yang terakhir dalam urutan. Namun, ada kalanya penulis listicle lain tidak menggunakan format seperti itu. Sebaliknya, mereka malah menyajikan topik tanpa urutan tertentu, tapi masih dapat dikelompokkan berdasarkan tema.

Misalnya artikel: 9 Tips menulis esai yang menarik untuk dibaca.

4. Sisipkan gambar pendukung.

Poin ini pas dengan yang sebelumnya. Blogging modern sekarang ini melibatkan lebih dari sekadar kata-kata. Generasi milenial saat ini, yang kata praktisi pendidikan malas membaca, lebih menyukai bentuk visual. Karena itu, saat membuat artikel atau konten pemasaran, gunakan gambar yang mendukung tema tulisan.

Masukkan infografis, ilustrasi berisi kutipan orang terkenal, atau gambar lain yang bisa membantu kita menjelaskan maksud dari artikel yang kita buat.

Namun harus kamu ingat, cantumkan juga sumber gambarnya. Jangan menggunakan gambar atau foto yang memiliki hak cipta. Di internet, ada banyak situs penyedia gambar gratis yang fungsi penggunaannya tidak dibatasi.

Lebih baik lagi apabila gambar atau foto itu adalah properti pribadi.

5. Buat tim penulisan konten.

Poin ini lebih dikhususkan untuk penulisan konten bagi situs perusahaan/bisnis.

Musuh nomor satu bagi seorang penulis konten adalah writer's block dan hilangnya motivasi yang diperlukan untuk menulis seluruh artikel.

Jika kamu sedang dalam kondisi seperti ini, sementara ada tuntutan untuk menulis artikel hebat yang sudah ditunggu jadwal penayangannya, bagaimana cara mengatasinya?

Mungkin kamu masih bisa memaksa diri untuk menulis. Kamu merasa punya waktu, energi dan komitmen yang harus dipenuhi. Tapi, ini semua tidak cukup jika kamu ingin membuat artikel yang hebat, sementara dirimu kehilangan motivasi, atau dalam kondisi terkena writer's block.

Nah, ada solusi untuk masalah ini: Kamu dapat membangun tim untuk membantumu menulis konten.

Banyak pekerjaan menulis konten yang hebat bermuara pada:

  • Konsep atau gagasan
  • Menguraikan gagasan
  • Mengumpulkan gambar
  • Meneliti sumber dan atribusi
  • Membuat dan menyempurnakan judul utama
  • Mencari "Call to Action" yang bisa membujuk pembaca
  • Dan lain-lain.

Dengan memecah komponen-komponen ini, kamu dapat membuat konten lebih cepat tanpa menjadi beban waktu.

Susunlah operasi penulisan konten ini seperti jalur perakitan. Mintalah setiap anggota tim untuk membantu dengan tugas tertentu dan berkolaborasi dalam file dokumen yang sama. Dengan begitu, kamu dapat fokus pada bagian yang benar-benar kamu kuasai - apa pun bagian itu.

***

Kesimpulan dari artikel panjang (dan melelahkan) ini adalah:

Kamu tidak harus menjadi penulis yang hebat untuk memiliki blog dengan artikel yang hebat pula. Kamu tidak harus memiliki keterampilan menulis yang baik untuk bisa membuat konten yang menarik.

Kamu bisa membuat artikel atau konten pemasaran yang ditulis dengan gayamu sendiri yang sederhana sambil tetap belajar cara berkomunikasi secara efektif, dan belajar menulis yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun