Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dengan 50 Kata Bisa Membuat Buku "Best Seller" Dunia

6 Juli 2019   09:41 Diperbarui: 6 Juli 2019   09:54 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover buku Green Eggs and Ham (sumber: amazon.com)

Sejak diterbitkan, Green Eggs and Ham telah terjual lebih dari 200 juta salinan, menjadikannya karya Seuss yang paling populer dan salah satu buku anak terlaris dalam sejarah.  Publisher Weekly mengatakan jika Green Eggs and Ham ini adalah buku kanak-kanak yang penjualan salinannya mencapai urutan terbesar ke-4 sejak tahun 2001.

Buku Green Eggs and Ham hanya menggunakan kata-kata yang sederhana untuk pembaca pemula. Hanya ada 50 kata yang berbeda, dan 49 kata hanya memiliki 1 suku kata. Satu-satunya pengecualian adalah "anywhere". 50 kata yang digunakan tersebut adalah: a, am, and, anywhere, are, be, boat, box, car, could, dark, do, eat, eggs, fox, goat, good, green, ham, here, house, I, if, in, let, like, may, me, mouse, not, on, or, rain, Sam, say, see, so, thank, that, the, them, there, they, train, tree, try, will, with, would, you.

Membaca cerita taruhan Dr. Seuss dan Bennet Cerf diatas, mungkin yang terlintas pertama kali di pikiran kita adalah Dr. Seuss sedang beruntung. Seorang penulis berbakat sedang main taruhan, dan kebetulan buku cerita anak yang ditulisnya bisa menjadi best seller dunia.

Tapi kebetulan seperti itu kemungkinannya sangat kecil. Dan di luar kebetulan yang mungkin sedang hinggap di pundak Dr. Seuss saat membuat cerita Green Eggs and Ham, ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari proses penulisan buku cerita anak yang fenomenal tersebut.

Ketika memberi taruhan pada Dr. Seuss, Bennet Cerf memberi batasan bahwa dia hanya boleh menulis buku cerita anak dengan kurang dari 50 kata. Seandainya kita yang diajak bertaruh, kemungkinan besar kita akan menyerah.

Lha wong menulis dengan berbagai macam kata saja sudah sulit, apalagi kosakatanya dibatasi. Menulis dengan tema bebas saja tidak mudah, apalagi diminta menulis khusus cerita kanak-kanak.

Tapi mengapa Dr. Seuss bisa? Mengapa Dr. Seuss mampu membuat buku best seller dunia dengan semua batasan tersebut?

Menggunakan Batasan dan Kendala sebagai kekuatan diri.

Ini bukan tentang masalah betapa berbakatnya Dr. Seuss, atau faktor kebetulan dan takdir. Dalam proses kreatifnya, Dr. Seuss justru menggunakan batasan itu untuk mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya dalam hal menulis.

Menentukan batasan untuk diri sendiri sering memberikan hasil yang lebih baik daripada "menjaga pilihan tetap terbuka". Misalnya, saat kita menentukan berapa lama harus berolahraga, atau berapa banyak uang yang kita gunakan untuk modal bisnis, atau jumlah kata yang dapat kita gunakan dalam menulis, sering memberi hasil yang lebih baik daripada saat kita tidak menentukan batasan apapun.

Proses kreatif Dr. Seuss mengajarkan kita tentang hal ini. Dia tahu bahwa menetapkan beberapa batasan untuk bekerja di dalamnya sangat berguna sehingga ia menggunakan strategi ini untuk buku-bukunya yang lain. Buku The Cat in The Hat misalnya, ditulisnya hanya dengan menggunakan daftar kosakata yang paling dasar.

Kita seringkali merasa putus asa ketika menemui kendala dalam proses kreatif yang kita lakukan. Kita seringkali merasa sudah kalah duluan saat ada batasan yang kita rasa tidak mampu melewatinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun