Coba katakan: "Terima kasih. Aku senang kau menyukainya."
Contoh pujian: "Gila! Presentasimu hari ini mantab betul, Sob. Gak ada yang bisa menyanggah."
Alih-alih menangkisnya: "Ah biasa saja kayaknya. Aku malah gugup saat mempresentasikannya."
Coba katakan: "Terima kasih. Senang rasanya presentasi tadi berjalan dengan baik. "
Pujian adalah salah satu anugerah yang patut kita terima bila kita memang layak da patut menerimanya. Jadi, seharusnya kita menerima pujian itu dengan rasa senang, bukan malah membelokkan dan merusaknya dengan merendahkan pernyataan atau bertindak terlalu rendah hati.
Selain menghargai orang yang mengucapkannya, dengan mengatakan "Terima kasih" itu artinya kita membiarkan bobot pujian yang dilontarkan meresap dan menjadi milik kita.
Ucapkan "Terima Kasih" saat kita menerima umpan balik yang bermanfaat.
Umpan balik bisa sangat membantu, tetapi kita jarang melihatnya seperti itu. Apakah itu ulasan kinerja yang tidak menarik dari atasan atau  komentar dan email dari pelanggan yang tidak puas. Reaksi standarnya adalah kita bersikap defensif. Semestinya jawaban yang benar adalah dengan hanya mengatakan, "Terima kasih" dan gunakan informasi umpan balik tersebut untuk meningkatkan kinerja atau layanan.
Contoh umpan balik dari atasan: "Pekerjaanmu kok seperti ini? Saya pikir dengan kapasitasmu kamu bisa melakukan yang lebih baik."
Alih-alih mengucapkan: "Maaf Pak. Waktunya terlalu singkat, jadi hasilnya seperti ini. "
Coba katakan: "Terima kasih Pak sudah mengharapkan lebih banyak dari saya."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!