Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Gunakan Teknik Pemasaran Digital Seperti Ini Jika Ingin Terpilih Pemilu Legislatif 2019

14 Februari 2019   23:53 Diperbarui: 15 Februari 2019   09:29 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media sosial(THINKSTOCKS/NICO ELNINO) | Kompas.com

Sekarang jaman sudah berubah. Bila anda ingin memperbesar peluang untuk terpilih pada pemilu April 2019 nanti, tinggalkan model kampanye yang sudah kuno tersebut. Sekarang ini sudah era digital, maka kampanye anda seharusnya dilakukan secara digital pula.

Bagaimana caranya?

Strategi Pemasaran Digital untuk Kampanye Politik

Pakailah strategi pemasaran digital pula. Daripada anda menyisihkan budget untuk mencetak banner, spanduk atau memasang baliho di papan bilboard besar, lebih baik budget kampanye tersebut anda gunakan untuk belanja iklan di media digital.

Hingga saat ini, saya melihat belum banyak caleg yang memanfaatkan media digital sebagai sarana kampanye mereka. Sepengamatan saya di linimasa media sosial, hanya caleg-caleg dari Partai Solidaritas Indonesia yang pernah memasang iklan kampanye di media digital, tepatnya di media sosial.

Itu pun copywritingnya masih belepotan, salah kaprah dalam menafsirkan model pemasaran digital untuk kampanye politik. Melihat iklan kampanye mereka kapan hari, saya menilai iklan itu hanya sebatas memindahkan media kampanye saja. Dari media tradisional (banner/spanduk) ke media digital. Karena isi iklan kampanye yang dibuat caleg tersebut cuma slogan kampanye.

Media digital adalah sarana yang paling tepat untuk personal branding. Anda para caleg sekalian, bisa memanfaatkan media digital untuk memperkenalkan diri, menyosialisasikan visi dan misi pribadi maupun partai yang mengusung anda.

Media digital bisa memuat lebih banyak pesan dibandingkan media tradisional yang terhambat oleh sempitnya ruang iklan. Coba lihat sendiri, berapa banyak pesan yang bisa tersampaikan dari sebuah banner atau spanduk yang ukurannya paling besar sekalipun. Paling hanya berupa poster diri yang diikuti caption berisi slogan-slogan. Sekali lagi para caleg sekalian, masyarakat sudah muak dengan slogan dan kalimat-kalimat manis seperti itu.

Pemilu 2019 akan berlangsung kurang lebih dua bulan lagi. Masih ada waktu untuk berkampanye dan memaksimalkan usaha supaya bisa terpilih. Masih cukup waktu untuk memperkenalkan diri pada konstituen, dengan cara yang lebih efisien; pemasaran digital.

Dua Alat Untuk Kampanye Digital

Untuk mengoptimalkan strategi ini, terlebih dahulu anda harus punya 2 alat ini: situs/blog pribadi dan laman media sosial, terutama Facebook dan Instagram. Hindari menggunakan Twitter karena ruang pesannya lebih sedikit.

Bila ingin hemat, anda bisa memanfaatkan platform blog gratisan seperti Wordpress, Blogspot atau Wix. Tapi bila ingin lebih dipercaya dan terlihat kredibel, belilah domain mandiri.

Gunakan nama domain atau nama laman media sosial sesuai dengan nama pribadi atau nama panggilan yang akrab dan mudah diucapkan. Kalau bisa, sesuaikan dengan kultur dan budaya dapil tempat anda bertarung di pemilu nanti; Cakbejo.com, Kanghasan.id, Udahazmi.net, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun