Sebab, kaum perempuan yang tadinya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki penghasilan, kini bisa memiliki income untuk mencukupi kebutuhan keluarganya," jelas Wakil Presiden Direktur Yakult Indonesia Persada, Hiroyuki Kawada seperti dikutip dari advertorial di Suara Merdeka.
Penghasilan yang bisa diperoleh seorang Yakult Lady terhitung lumayan besar. Menurut Mbak Wati, dalam satu bulan ia bisa memperoleh tambahan penghasilan sekitar 1,5 -- 2 juta rupiah. Penghasilan sebesar itu ia peroleh dengan jam kerja rata-rata 5 jam sehari yang waktunya fleksibel atau bisa ia tentukan sendiri.
Baca juga : Bakteri Baik dalam Sebotol Yakult
Biasanya, ia mulai berjualan diatas jam 9 pagi. Pada waktu tersebut ibu-ibu rumah tangga sudah banyak yang tidak disibukkan lagi dengan urusan rumah tangga mereka. Usai mengambil Yakult di sebuah agen distributor di kawasan Sawojajar, Mbak Wati berkeliling di beberapa komplek perumahan selama 3 jam.Â
Selain mencari pembeli baru, Mbak Wati juga rutin bertandang ke rumah-rumah yang sudah menjadi langganannya. Ia sempatkan menyapa ibu-ibu yang sudah ia kenal dan bertanya apakah persediaan Yakult mereka masih ada atau sudah habis. Mbak Wati mengatakan, ia tidak ada beban meski saat berkeliling ke rumah langganannya mereka tidak membeli.
"Yah, hitung-hitung silaturahim dan mempererat hubungan Mas. Kalau tidak ditelateni seperti ini, bisa-bisa mereka tidak mau membeli Yakult dari saya lagi," kata Mbak Wati.
Setelah istirahat siang di rumah, Mbak Wati kembali berkeliling, biasanya di perumahan atau kawasan yang dekat dengan sekolahan. Menjelang sore saat anak-anak pulang sekolah, ia bersiap dan berjaga di pintu gerbang sekolah untuk menawarkan Yakult.
"Kalau ke anak-anak sekolah saya jualnya per botol. Kalau ke rumah-rumah biasanya saya tawarkan satu atau beberapa slop sekaligus buat persediaan."
Yakult Lady adalah contoh pemberdayaan kaum perempuan tanpa harus mengeksploitasi sisi feminin dan sensualitas mereka. Selama ini, masyarakat cenderung dan terlanjur menganggap tenaga penjual perempuan itu haruslah yang mempunyai wajah cantik dan bentuk fisik menarik.
Persepsi ini dibentuk melalui penggambaran iklan-iklan yang hanya menonjolkan seksualitas wanita semata. Tak jarang pula ada anggapan miring bahwa tenaga penjual wanita kerap menggoda dan melancarkan jurus rayuan, apalagi bila segmen pasar yang dituju adalah kaum pria.
Namun, hal ini diputar balikkan oleh Yakult Lady. Tanpa harus mengeluarkan rayuan, tanpa harus berwajah cantik dan bentuk tubuh menarik, mereka bisa menjadi ujung tombak andalan perusahaan yang mempekerjakan mereka. Dari produksi Yakult Indonesia Persada sebanyak 3,8 juta botol per hari, hampir separuh atau sekitar 1,9 juta botol per hari berhasil dijual oleh para Yakult Lady.