Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Membaca Pesan yang Tersirat dari Pidato Kebangsaan Prabowo

15 Januari 2019   18:00 Diperbarui: 15 Januari 2019   18:34 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: beritasatu.com

Pesan yang tersirat dari poin ini sepertinya sudah jelas dan memang sudah diprediksi oleh banyak pengamat paska hasil Ijtima' Ulama yang akhirnya mengusung Prabowo sebagai calon presiden.

Komitmen lain yang menarik adalah tentang penempatan pelaksana program mereka. Prabowo tidak berjanji tidak akan bagi-bagi jabatan. Dengan halus, Prabowo mengatakan akan menyusun barisan yang terdiri dari putra-putri terbaik bangsa.

The best and the brighest sons and daughters of Indonesia.

Komitmen Prabowo adalah tidak memandang latar belakang politik, etnis dan agama, serta tidak akan menilai baju partainya. Bahkan menjelang narasi penutupnya, Prabowo mengatakan siap untuk berdialog dengan masyarakat yang belum percaya dan mendukungnya. Tak hanya itu, Prabowo juga mengatakan, "Jika saya terpilih bersama Sandiaga, saya akan bekerja untuk seluruh rakyat Indonesia, termasuk untuk saudara yang belum percaya kepada kami."

Dari sini kita bisa melihat Prabowo hendak merangkul semua pihak yang selama ini berseberangan dengan pihaknya.

Pidato Prabowo juga menunjukkan sikap kenegarawanannya. Prabowo menekankan seandainya pada pilpres 17 April 2019 mendatang pasangan Prabowo-Sandi mendapat kepercayaan dari rakyat Indonesia, mereka akan berusaha untuk mewujudkan Indonesia yang aman, adil dan makmur untuk semua, melanjutkan usaha para pendahulu sembari menyebut satu persatu mantan Presiden Indonesia.

Harus diakui, cara Prabowo menyampaikan Pidato Kebangsaan memang bagus dan berkualitas. Intonasi suaranya mantap tanpa keraguan. Prabowo juga beberapa kali memberi tekanan suara pada poin-poin penting dari seluruh narasi pidatonya.

Meski banyak yang mengkritik visi dan misi Prabowo tidak jelas, saya melihat target dan tujuan mereka lebih realistis. Dalam pidatonya, pada bagian peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial, Prabowo mengatakan "Sasaran kami, kita harus setara dengan tetangga kita seperti Vietnam dan Thailand."

Bukan Singapura atau Malaysia yang jadi tetangga terdekat. Bukan pula hendak setara seperti China atau Amerika yang jauh lebih maju. Prabowo tahu bahwa target itu harus disetting secara realistis. Prabowo seolah tidak ingin menawarkan mimpi yang terlalu tinggi. Karena memang kualitas kita belum bisa menggapainya. Cukup dengan mimpi yang bisa diraih, target yang bisa dicapai saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun