Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar acara Pidato Kebangsaan di JCC Plenary Hall, Jakarta, Senin (14/01/2019) malam. Acara tersebut dihadiri oleh semua pimpinan partai pendukung, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak ketinggalan, ribuan relawan dan simpatisan terlihat membludak di lokasi acara.
Mengawali pidatonya, Prabowo mengutip sebuah sajak yang dikatakan berasal dari seorang perwira muda yang gugur dalam pertempuran Banten pada tahun 1946.
Kita tidak sendirian.
Beribu-ribu orang bergantung pada kita.
Rakyat yang tak pernah kita kenal.
Rakyat yang mungkin tak akan pernah kita kenal.
Tetapi apa yang kita lakukan sekarang akan menentukan apa yang terjadi kepada mereka.
Prabowo kemudian mengemukakan apa yang disebutnya sebagai Paradoks Indonesia. Negara kaya, namun rakyatnya masih banyak yang miskin. Prabowo memberi contoh beberapa kasus kemiskinan di berbagai daerah. Selain itu, Prabowo juga mengemukakan banyak BUMN yang sedang dalam kondisi sulit.
"Negara yang membiarkan kondisi keuangan BUMN-BUMN utama kita dalam kondisi sulit. Garuda, pembawa bendera Indonesia rugi besar. Pertamina sekarang dalam keadaan sulit. Demikian pula dengan PLN dan Krakatau Steel."
Prabowo kemudian mengulang apa yang pernah disampaikannya perihal kajian strategis negara lain bahwa Indonesia bisa bubar. Menurut Prabowo, mudah untuk berkata "Indonesia akan bertahan 1000 tahun kedepan". Tapi dengan cadangan BBM nasional yang hanya kuat untuk 20 hari dan cadangan beras kurang dari 3 juta ton, apakah Indonesia akan kuat seandainya ada serangan atau krisis keamanan?
Karena, menurut Prabowo, persaingan antar bangsa itu keras. Mengutip hukum Thucydides,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!