Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beda Nasib antara Vanessa dan Nina

12 Januari 2019   07:01 Diperbarui: 12 Januari 2019   07:23 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Vanessa bukan Nina. Gaya hidupnya jauh dari gaya hidup kaum marjinal yang masih bisa dicarikan solusinya.  Terhadap wanita-wanita PSK dari kalangan bawah, pemerintah masih bisa membantu mengentaskan mereka dengan cara memberi pelatihan wirausaha, hingga memberi modal usaha.

Terhadap Vanessa dan kalangan artis atau public figure yang melacurkan diri, apa yang bisa dibantu oleh pemerintah? Melindungi mereka? Padahal mereka bukan korban trafficking. Mereka terjun ke dunia prostitusi dengan penuh kesadaran diri.

Kabar terbaru dari pihak kepolisian, jejak digital Vanessa menunjukkan dia sudah 15 kali melakukan transaksi. Merasa dijebak? Bahkan keledai pun hanya jatuh ke lubang yang sama dua kali saja.

Karenanya, tidak tepat apabila kemudian Vanessa menyebut diri atau disebutkan aparat berwenang sebagai korban. Korban dari apa atau siapa? Pengusaha hidung belang? Atau korban dari mucikari?

Seandainya Nina menyebut dirinya adalah korban, itu memang benar. Setidaknya dia korban dari ketimpangan ekonomi. Sedangkan Vanessa, adakah kondisi ekonominya sama dengan Nina?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun