"Sampai sekarang tidak ada upaya untuk melukis seperti itu, tanpa atribut kehidupan nyata ... Lukisan adalah sisi estetika dari suatu hal, tetapi tidak pernah asli dan merupakan tujuan itu sendiri."
Penjelasan lain tentang bentuk bujur sangkar yang ia ambil sebagai pondasi lukisannya dijelaskan Malevich dalam bukunya The Non-Objective World, Â "Pada tahun 1913, berusaha mati-matian untuk membebaskan seni dari beban dunia nyata, aku berlindung dalam bentuk kotak bujur sangkar."
Menurut kritikus, Black Square Malevich mengandung arti yang kompleks dibalik bentuk visualnya yang sangat sederhana.
"Black Square tiba pada masa ketika kerumunan seni Rusia, meskipun dulu melihat karya-karya kubis dan futuris, tidak akan pernah melihat karya seperti ini. Revolusi artistik yang dibawa Malevich tampaknya mencerminkan revolusi sosial yang sedang terjadi. Malevich tidak bermaksud agar Black Square menjadi representasi dari hal yang nyata, tetapi simbol dari era baru yang menyingsing. "
Ketika Malevich merilis karya ini ke dunia pada waktu itu, kritikus seni pun terpecah. Sama seperti kita yang bertanya-tanya, "Apakah ini dianggap seni?"
Tetapi, Malevich tidak peduli tentang bagaimana orang bereaksi terhadap pekerjaannya. Dia terus berkarya, menghasilkan lukisan-lukisan lain dengan bujur sangkar dan warna hitam sebagai pondasinya. Sejak itu, Black Square seolah menjadi brand dari Malevich. Â
***
Dalam bukunya Steal Like an Artist, Austin Kleon mengatakan,
"Ironisnya, pekerjaan yang benar-benar bagus sering tampak tanpa usaha. Orang-orang akan berkata, '"Mengapa saya tidak memikirkan itu?"' Mereka tidak akan melihat tahun-tahun kerja keras dan keringat yang menyertainya. "
Yang dikatakan Austin Kleon memang benar. Kita kerap memandang iri pada hasil karya orang lain, yang menurut pemikiran kita seharusnya juga bisa kita lakukan. Saat melihat lukisan Malevich, kita akan berpikir, "Lukisan kotak hitam polos seperti itu, semua orang juga bisa membuatnya."
Kita memang bisa membuatnya, malah mungkin ada yang lebih bagus misalnya dengan memadukan beberapa komposisi warna sehingga warna hitamnya tidak murni lagi. Tapi, Malevich-lah yang pertama kali memikirkan hal itu dan mengerjakannya, bukan siapapun juga!
Lagipula, seandainya kita yang pertama kali melukis Kotak Hitam tersebut, apakah kita juga akan memiliki sikap dan semangat yang sama seperti yang dilakukan Malevich? Terus belajar, terus bekerja, menuliskan pemikirannya tentang bentuk seni dalam buku-bukunya. Malevich tak mempedulikan ejekan atau kritik tajam terhadap karya lukisnya, hingga ia memperoleh nama besar di bidang seni lukis abstrak.