- Jonathan Greene
Itu sebabnya menjadi penulis konten yang bagus dan profesional itu tidak mudah. Salah satu keahlian yang harus dimiliki seorang penulis konten yang baik adalah menulis persuasif.
Seorang penulis konten harus mampu menempatkan ajakan bertindak di akhir setiap tulisan kontennya. Seorang penulis konten harus mampu mengundang pembaca untuk mengunjungi halaman kontak atau media sosial dari perusahaan. Seorang penulis konten harus bisa membujuk pembaca meninggalkan alamat email untuk mendaftar newsletter atau mengunduh tawaran konten. Seorang penulis konten juga harus mampu menautkan pembaca dengan cerita lain yang relevan agar tetap terlibat dan membaca di blog perusahaan.
Saat menulis konten, seorang penulis konten juga tidak bisa seenaknya saja menulis bebas. Ada pedoman dan batasan tertentu yang harus dipatuhi, yang biasanya disampaikan dalam briefing editorialnya.
Pedoman dan batasan itu diantaranya:
Penulis konten dilarang menyebut brand pesaing.
Konten yang ditulis tidak boleh terlihat memprovokasi produk lain.
Penulis konten diminta untuk mempertahankan nada positif, membantu, dan optimis terhadap pemakaian produk atau jasa.
Bila perlu, penulis konten harus terdengar seperti seorang teman bagi audiens yang ditargetkan perusahaan.
Penulis konten harus terus-menerus berkomunikasi bahwa produk yang sedang dia informasikan itu adalah yang terbaik tanpa harus membandingkan dengan produk lain.
Seorang penulis konten juga harus pandai berpura-pura menjadi seorang yang ahli tentang topik yang sedang dia tuliskan meskipun dia tidak berminat dan tidak sepenuhnya paham dengan topik tersebut.