Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Rahasia tentang "Content Writer" yang Tak Banyak Terungkap

5 Januari 2019   11:13 Diperbarui: 6 Januari 2019   16:43 6714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa perusahaan bisnis memang ada yang memisahkan deskripsi kerja antara content writer dengan content marketer. Content writer ditugaskan untuk menulis konten saja. Sementara bagian pemasarannya dilakukan oleh content marketer atau tim marketing lain (apapun sebutannya).

Tapi, jika konten yang dibuat oleh si penulis konten tidak mengandung nada persuasif atau ajakan dan bujukan pada pelanggan, kerja tim marketing juga akan sulit. Bagaimana bisa menjual sementara isi konten datar-datar saja, tidak ada upaya untuk mengajak pembacanya bertindak?

Misalnya, Sales atau Marketing berkata pada calon pembeli potensial, "Untuk informasi lebih lengkap, Bapak/Ibu bisa membacanya di website perusahaan kami."

Meskipun belum berhasil closing (menutup penawaran) dalam bentuk penjualan secara langsung, setidaknya Sales tersebut sudah mampu closing dalam bentuk mengajak calon pembeli itu untuk membaca informasi di situs perusahaannya.

Ketika calon pembeli berkunjung dan membaca informasi di situs perusahaan, ternyata dia mendapati konten yang ada disana isinya biasa saja. Konten yang dibuat tidak berhasil membujuk calon pembeli tersebut untuk melakukan tindakan yang diharapkan.

Entah itu langsung membeli, bertanya-tanya melalui fitur percakapan yang disediakan, atau sekedar meninggalkan alamat email untuk  kemudian berlangganan Newsletter. Hilang sudah satu peluang besar yang bisa ditangkap.

Ini artinya, penulis konten gagal dalam memasarkan produk perusahaannya melalui konten yang dia tuliskan tersebut. Dia memang bisa menulis (seperti tulisan bebas atau kreatif), tapi tulisannya itu tidak mampu membuat pembacanya mengambil tindakan yang diinginkan perusahaan.

Itu sebabnya saya berpendapat, seorang penulis konten juga harus mampu menjadi sales atau marketing. Seorang penulis bisa saja menulis artikel yang bagus. Tapi jika tidak ada dasar-dasar persuasif dan marketing dalam tulisannya, dia belum bisa disebut content writer.

Karena keahliannya yang kompleks ini, seorang content writer layak mendapat imbalan yang tinggi. Menurut catatan U.S Bureu of Labor Statistic, penulis konten di Amerika Serikat rata-rata memperoleh pendapatan tahunan sebesar US $69,130 dan pendapatan tahunan terendah sebesar US $29,230 per laporan bulan Mei 2015. Silahkan dikonversi sendiri dalam nominal rupiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun