Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tips Menulis Khusus buat Kamu yang Benci Menulis

23 Desember 2018   06:06 Diperbarui: 30 Desember 2018   19:52 1979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (unsplash.com/@andrewtnel)

Menulis itu tidak mudah

Siapa sih yang bilang menulis itu mudah? Kalau menulis itu mudah, semua orang akan menulis. Bangsa kita tidak akan terpuruk dalam urutan bawah deretan bangsa yang tingkat literasinya rendah.

Banyak yang bilang menulis itu proses intuitif yang mengalir keluar dari seseorang seperti aliran air sungai ke hilir. Tapi, bukankah sungai itu bentuknya tidak lurus, melainkan berkelok-kelok? Bukankah air sungai yang mengalir itu juga sesekali menghantam batu koral dan granit yang besar?

Menulis itu butuh kreativitas yang rumit. Neuron dalam otak kita harus mampu menangkap ide, kemudian mengeksekusinya dalam bentuk perintah pada jari jemari untuk mengetik di laptop atau menggerakkan pena yang tergenggam di atas kertas kosong.  Itulah mengapa saya bilang menulis itu tidak mudah.

Hampir semua tips dan pelajaran menulis itu diperuntukkan bagi mereka yang memang memiliki passion dan willing to write. Karena itu, ungkapan "menulis itu mudah" patutnya ditujukan pada mereka yang suka menulis saja.

Jangan digeneralisir dan dipaksakan menjadi sebuah nasehat untuk semua orang. Karena selain butuh kreativitas, proses menulis juga harus dilandasi rasa suka dan cinta. Dan tidak semua orang suka menulis.

Orang yang suka menulis pasti senang membaca. Tapi orang yang senang membaca belum tentu suka menulis.

Sama seperti orang yang sedang jatuh cinta, yang katanya rela menyeberangi lautan api. Begitu pula dengan orang yang suka menulis. Dia rela belajar keras tentang tips-tips menulis tiada henti, supaya bisa menjadi penulis yang hebat. Untuk mewujudkan rasa suka dan cintanya tersebut.

Tanpa ada rasa suka, otak kita tidak akan mampu memberi perintah pada otot-otot lengan dan jari untuk mulai menulis. Bahkan untuk satu kalimat yang paling sederhana sekalipun.

Karena ada orang yang suka dan cinta menulis, sebagai pasangannya Tuhan pun menciptakan orang yang benci menulis. Ini fakta pertama.

Dan fakta berikutnya adalah meski ada orang yang benci menulis, suatu saat dia akan menulis juga. Membuat skripsi, tesis, jurnal ilmiah untuk tugas kuliah, pekerjaan rumah berupa mengarang indah, atau mungkin menulis surat pernyataan bermeterai 6 ribu.

("Sebentar, judulnya tips menulis khusus buat yang benci menulis, tapi sudah 10 paragraf belum ketemu tipsnya. Malah berputar-putar tidak karuan, tidak nyambung antara paragraf ini dengan yang itu").

Loh, justru 10 paragraf di atas itulah salah satu contoh dari tips menulis khusus buat kamu yang benci menulis. Masih belum menangkap apa yang saya maksudkan? Ok deh, saya sederhanakan dengan satu kalimat bijak: Tulislah apa yang ada di kepala.

Meskipun itu melompat-lompat, tidak nyambung antara paragraf pertama dengan kedua dan seterusnya. Meskipun ada kata-kata yang tidak tepat, istilah yang tidak sesuai penggunaannya, atau tanda baca yang salah. Abaikan sebentar, yang penting tuliskan apa yang ada di kepalamu.

Saya sih bisa saja memulai artikel ini langsung pada intinya, dengan gaya bahasa yang serius, misalnya:

Berikut 7 tips menulis untuk mereka yang benci menulis

  1. Tentukan topik/tema
  2. Mulai menulis
  3. Buatlah peta pikiran dengan gagasan pokok di tengah dan gagasan pendukung di sekelilingnya
  4. Perhatikan struktur kalimat
  5. Dan lain sebagainya

Tapi berhubung kamu benci menulis, artikel semacam itu tidak akan bisa menggerakkan semangat kamu. Tidak akan bisa mengubah rasa benci menjadi sebuah keinginan yang kuat untuk mulai menulis.

Dengan artikel semacam itu, dalam hati kamu pasti akan berkata, "Ah, ternyata sama saja. Tidak ada yang khusus dan spesial buat orang yang benci menulis. Yang menulis tips ini penipu....."

Bagi orang yang spesial seperti kamu, tips-tips yang biasa saja memang tidak akan mempan.

("Ya sudah. Sekarang coba kasih bukti bagaimana tips menulis yang khusus itu".)

Sabar. Jangan terburu-buru. Karena SABAR ini juga termasuk salah satu tips yang saya maksudkan.

Orang yang benci menulis itu cenderung tidak sabar. Mereka pingin cepat-cepat bisa menyelesaikan tulisannya. Mereka tidak mau melewati proses menulis yang harus ditempuh dengan susah payah. Maka, maaf saja bila saya bilang orang yang benci menulis itu juga cenderung mudah memplagiasi.

Tapi tidak semuanya. Ada juga orang yang benci menulis, dan mau belajar serta bekerja keras untuk bisa menyelesaikan tulisannya. Mungkin, kamu termasuk orang yang seperti ini. Buktinya, kamu mau susah payah membaca artikel yang saya buat ini.

("Alah, pakai memuji segala. Padahal dari tadi masih terus bertele-tele. Lebih baik saya tutup saja artikel ini.")

Stop. Jangan lakukan hal itu. Karena tips menulis khusus berikutnya adalah KOMITMEN.

Sekolah butuh komitmen, bekerja butuh komitmen, menikah butuh komitmen. Begitu pula dengan menulis, butuh komitmen yang kuat. Kalau kamu pingin bisa menulis, sebenci apapun dirimu pada dunia penulisan, jika komitmennya kuat rasa benci itu akan kalah.

("Ah sudahlah. Percuma membaca artikel ini. 3 menit waktu saya terbuang begitu saja.").

Eits, itu dia tips selanjutnya. WAKTU.

Sediakan waktu khusus untuk kegiatan menulis. Kondisikan lingkungan sekitar saat waktu itu tiba senyaman mungkin menurut persepsimu, supaya otak dan tubuhmu bisa berkolaborasi dengan baik.

Kalau kamu merasa nyaman menulis dengan mendengarkan musik, putarlah lagu-lagu kesukaanmu. Kalau kamu hanya bisa menulis dalam keheningan, tutuplah pintu kamar rapat-rapat. Bila perlu, taruh papan pemberitahuan "Don't Disturb Me" di depan pintu.

Oke, sudah cukup kiranya saya berpanjang lebar. Jika diteruskan, mungkin akan melantur kemana-mana.

("Loh, cuma ini saja tipsnya?")

Ya nggak dong. Maksud saya, tulisan yang melantur seperti diatas sudah cukup dan harus diakhiri segera. Sekarang waktunya serius.

Buka laptop dan program MS Word, atau buka buku kosong dan siapkan pena. Catat tips khusus ini baik-baik dan simpan, karena kamu tidak akan pernah menjumpai tips semacam ini di tempat lain.

Buat kamu yang benci menulis, tapi harus menulis karena satu sebab, lakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Tentukan topik/tema
Jangan langsung menulis tentang topik yang serius dan berat. Mulailah dari hal yang sederhana. Misalnya "Saya setuju/tidak setuju dengan [tema]". Seperti tema tulisan ini.

Saya tidak setuju bahwa menulis itu mudah, karena ada banyak orang, seperti kamu yang benci menulis ini, kesulitan untuk memulai sebuah tulisan. Meski kemudian temanya melebar sedikit menjadi sebuah tips dan judulnya sama sekali berlainan.

Jika kamu menulis karya ilmiah, pastikan tema yang kamu pilih itu sudah kamu kuasai dengan baik.

Saya dulu menulis skripsi dengan cara pemilihan tema seperti ini. Saya pilih tema yang benar-benar asing, yang bahkan dosen pembimbing pun belum pernah mendengarnya. Saya pelajari literaturnya dengan tuntas. Sehingga saat ujian skripsi tiba, cuma saya yang menguasai tema skripsi itu. Hasilnya? Lulus dengan predikat memuaskan!

Ingat, tema tidak sama dengan judul. Tema harus ditentukan di awal sebagai pegangan/pedoman kita supaya tidak terlalu jauh melantur. Judul bisa ditentukan belakangan.

2. Tentukan batasan jumlah kata
Maksudnya, tentukan berapa banyak kata yang bisa kamu tulis. Sesuaikan dengan kapasitas dan kapabilitas dirimu sendiri.

Jangan langsung ingin meniru para penulis yang sudah profesional. Mereka mungkin sudah terbiasa menulis 2000 kata tiap hari. Untuk kamu, itu akan terasa berat, biar saya saja yang mengerjakannya. Menulis 200 kata setiap hari sepertinya sudah cukup dan bisa kamu lakukan dengan lebih ringan.

3. Tentukan batasan waktu
Buatlah jadwal harian, kapan waktu yang tepat untuk menulis. Tentukan pula batasannya. Misalnya, kamu bisa menulis setiap hari Minggu selama 15 menit saja untuk menghasilkan 200 kata. Patuhi aturan yang sudah kamu buat ini. Komitmenlah dengan resolusi yang sudah kamu tetapkan.

4. Menulislah dengan bebas
Tulislah apapun yang melintas di kepala yang relevan dengan topik yang dibahas. Jangan khawatir tentang tanda baca atau ejaan yang salah. Tulis dahulu, edit kemudian.

Jangan pernah menekan tombol Backspace atau Delete. Kalau perlu, selotip dengan warna yang kontras. Jangan biarkan jarimu menyentuhnya.

Jika terjadi typo, kurang huruf atau salah pencet tombol, biarkan saja. Teruslah menulis sampai batas waktu dan batas jumlah kata yang sudah kamu tetapkan itu terpenuhi.

5. Rekamlah percakapan pribadi
Jika kamu masih merasa sulit untuk mengeksekusi isi pikiran dalam bentuk rangkaian kalimat tertulis, lakukan cara sederhana berikut:

Siapkan perekam (di smartphone biasanya ada aplikasi perekam suara). Mulailah bicara sendiri (monolog), tentang topik yang hendak kamu tulis itu dan rekamlah. Setelah itu, kamu tinggal menyalinnya dalam bentuk tulisan. Praktis dan brilian bukan?

6. Tulislah dalam beberapa bagian
Jika kamu hendak menulis karya yang lebih panjang, pisahkan tulisanmu menjadi beberapa bagian. Tetaplah berpegang pada batasan jumlah kata dan waktu yang sudah kamu tentukan tadi.

Setelah selesai satu bagian, beri jeda waktu sebentar. Jangan langsung menulis bagian berikutnya.

7. Ambil jeda waktu sebelum mengedit.
Banyak orang cenderung mengedit sendiri saat menulis. Menurut saya, ini adalah sebuah kesalahan besar. Seperti yang saya bilang tadi, tulis dahulu, edit kemudian.

Tapi, setelah selesai menulis, jangan terburu-buru mengeditnya. Istirahatlah sebentar. Kembalilah ke laptop atau buku catatanmu tadi setelah bersantai sejenak, 5-10 menit kemudian.

Dengan begitu, pikiranmu akan bersih dari lintasan ide yang carut-cemarut. Bacalah dengan perlahan hasil tulisanmu itu. Perbaiki kesalahan ketik, ejaan atau tanda baca. Susun kalimat atau paragraf menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan.

Lebih praktis lagi, mintalah bantuan temanmu untuk membacanya. Dia akan menjadi mata ketiga yang bisa melihat kesalahan yang kamu lakukan.

Jangan malu, bilang saja kamu sedang belajar menulis dengan tips khusus yang ada di artikel ini. Kalau temanmu bilang tulisanmu itu jelek dan banyak kesalahan, setidaknya kamu bisa meng-kambinghitamkan artikel ini.

***

Nah, itu dia tips menulis khusus untuk orang-orang yang benci menulis. Asal kamu tahu saja, tips ini terinspirasi dari anak saya yang benci menulis seperti kamu. Dia suka membaca, tapi saat saya tanya mengapa tidak mulai menulis, dengan cemberut dia berkata, "Saya tidak suka menulis pak, jangan dipaksa!"

Bisa kamu bayangkan, ayahnya suka menulis, eh anaknya sendiri malah benci menulis.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun