Dan fakta berikutnya adalah meski ada orang yang benci menulis, suatu saat dia akan menulis juga. Membuat skripsi, tesis, jurnal ilmiah untuk tugas kuliah, pekerjaan rumah berupa mengarang indah, atau mungkin menulis surat pernyataan bermeterai 6 ribu.
("Sebentar, judulnya tips menulis khusus buat yang benci menulis, tapi sudah 10 paragraf belum ketemu tipsnya. Malah berputar-putar tidak karuan, tidak nyambung antara paragraf ini dengan yang itu").
Loh, justru 10 paragraf di atas itulah salah satu contoh dari tips menulis khusus buat kamu yang benci menulis. Masih belum menangkap apa yang saya maksudkan? Ok deh, saya sederhanakan dengan satu kalimat bijak: Tulislah apa yang ada di kepala.
Meskipun itu melompat-lompat, tidak nyambung antara paragraf pertama dengan kedua dan seterusnya. Meskipun ada kata-kata yang tidak tepat, istilah yang tidak sesuai penggunaannya, atau tanda baca yang salah. Abaikan sebentar, yang penting tuliskan apa yang ada di kepalamu.
Saya sih bisa saja memulai artikel ini langsung pada intinya, dengan gaya bahasa yang serius, misalnya:
Berikut 7 tips menulis untuk mereka yang benci menulis
- Tentukan topik/tema
- Mulai menulis
- Buatlah peta pikiran dengan gagasan pokok di tengah dan gagasan pendukung di sekelilingnya
- Perhatikan struktur kalimat
- Dan lain sebagainya
Tapi berhubung kamu benci menulis, artikel semacam itu tidak akan bisa menggerakkan semangat kamu. Tidak akan bisa mengubah rasa benci menjadi sebuah keinginan yang kuat untuk mulai menulis.
Dengan artikel semacam itu, dalam hati kamu pasti akan berkata, "Ah, ternyata sama saja. Tidak ada yang khusus dan spesial buat orang yang benci menulis. Yang menulis tips ini penipu....."
Bagi orang yang spesial seperti kamu, tips-tips yang biasa saja memang tidak akan mempan.
("Ya sudah. Sekarang coba kasih bukti bagaimana tips menulis yang khusus itu".)
Sabar. Jangan terburu-buru. Karena SABAR ini juga termasuk salah satu tips yang saya maksudkan.