Melalui Tabungan Haji Danamon Syariah ini, kita bisa memilih jangka waktu dan jumlah setoran sesuai dengan kemampuan kita. Untuk membuka Tabungan Rencana Haji Danamon Syariah, kita cukup membayar setoran awal minimal Rp. 100.000 dengan jumlah setoran bulanan mulai Rp. 300.000 hingga Rp. 5 juta. Jangka waktunya bisa kita sesuaikan dengan jumlah setoran bulanan, mulai dari 6 bulan hingga 72 bulan.
Dengan jumlah setoran bulanan seperti itu, rasanya tidak terlalu sulit bagi kita untuk mulai menabung haji. Apalagi bagi kita yang masih berusia muda. Semakin banyak waktu yang kita miliki, semakin terencana pula keuangan kita untuk berangkat ke tanah suci.
Apa susahnya menyisihkan gaji atau penghasilan bulanan sebesar Rp. 300 ribu per bulan? Jika dibagi 30 hari, setiap hari kita hanya perlu menyisihkan uang sebesar Rp. 10 ribu saja. Tidak terlalu sulit bukan? Daripada habis tanpa ada manfaat, mengapa tidak kita alokasikan pada tabungan haji dengan komitmen yang lebih rutin? Jangan khawatir potongan biaya administrasi karena Tabungan Haji Danamon Syariah bebas biaya administrasi bulanan.
Bila kita ingin pergi haji tanpa harus menunggu waktu terlalu lama, maka alokasi setoran bulanan untuk tabungan haji harus kita maksimalkan pula. Misalnya kita komitmen menyisihkan Rp. 50 ribu per hari, maka setiap bulannya kita bisa mengalokasikan setoran tabungan sebesar R. 1.5 juta. Dan untuk mencapai jumlah minimum setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp. 25 juta, kita hanya membutuhkan waktu sekitar 16 bulan saja. Saat itu, kita sudah bisa membuka Rekening Tabungan Jamaah Haji (RTJH) Danamon.
Rekening ini memberikan kemudahan bagi kita saat melakukan pendaftaran ibadah Haji melalui pembayaran setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang terkoneksi langsung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementrian Agama RI. Saat kita sudah membayar setoran awal BPIH tersebut, maka kita akan memperoleh Nomor Porsi. Nomor ini digunakan untuk mengecek masa tunggu dan jadwal keberangkatan haji kita.
Usia manusia memang di tangan Allah. Setiap perencanaan yang kita buat tidak ada hasilnya apabila Allah berkehendak lain. Namun setidaknya, niat suci kita untuk bisa beribadah haji dicatat oleh Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Maka barangsiapa yang bertekad melakukan suatu kebaikan dan dia belum mengerjakannya, maka Allah mencatat baginya satu kebaikan yang sempurna di sisi-Nya." (HR. Bukhari).
Di usia kita yang masih muda ini, hendaknya bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Fisik yang sehat dan bugar adalah modal utama untuk bekerja keras sesuai kemampuan kita. Jangan jadikan kecilnya penghasilan yang kita peroleh sebagai alasan untuk menunda dan mengendorkan impian kita untuk menunaikan ibadah haji.
Semoga Allah memudahkan kita untuk ziarah dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah yang mulia. Amiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H