Tawa Rina akhirnya lepas juga. Selubung awan gelap yang tadi hinggap di wajahnya perlahan memudar.
Mau tak mau Nisa ikut tertawa juga. Sahabatnya ini pada dasarnya periang. Entah kenapa hari ini moodnya mendadak berubah.
"Aku gak selalu bisa sesabar itu Rin. Tadi udah sempat mangkel juga sih. Cuma lantas aku mikir, mengapa aku harus terpengaruh sama orang ini? Toh dia gak mengganggu atau menghina kita. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak. Misalnya kita tadi menanggapi omelannya dengan emosi yang sama, apa yang kita dapat? Malu Rin, dilihat orang satu pasar. Mau kayak gitu?"
"Ya nggak lah Nis. Nanti kalau ada yang merekam, terus viral, apa kata Emak di kampung?" keduanya lalu tertawa bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H