Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memperingati Maulid Nabi sebagai Wujud Syukur Atas Nikmat Kelahiran Rasulullah SAW

20 November 2018   09:51 Diperbarui: 21 November 2018   07:16 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Abdul Muthalib pak," kata anak saya dengan senyum puas.

Begitulah, mungkin tak hanya anak saya saja yang kesulitan mengingat riwayat hidup Rasulullah SAW. Orang tua pun kadangkala tak bisa mengingat bagaimana cerita tentang masa kecil Nabi Muhammad, siapa saja keluarga atau sahabat dekatnya.

Dalam ilmu psikologi pendidikan, kita mengenal istilah mnemonic, yakni perangkat untuk membantu mengingat fakta atau sejumlah besar informasi. Ini bisa berupa lagu, rima, akronim, gambar, atau frasa untuk membantu mengingat daftar fakta dalam urutan tertentu.

Dewasa ini, industri musik kita didominasi oleh lagu-lagu dewasa. Tak ada lagi lagu anak-anak yang mendidik, dan bisa dijadikan alat pembelajaran bagi mereka. Apalagi lagu anak yang bertemakan agama. Dulu, ada Dhe Ananda yang mengajarkan anak-anak kita cara mengingat nama-nama Nabi lewat lagu 25 Nabi.

Tiga tahun yang lalu, sebuah lagu yang berjudul Kisah Sang Rasul menjadi viral. Lagu ini diciptakan oleh Habib Syech Abdul Qadir Assegaf. Meski di awal berisi kalimat berbahasa arab, lirik lagu selanjutnya mudah dihafalkan. Lagu tersebut menceritakan kisah hidup Nabi Muhammad sejak dilahirkan hingga meninggal.

Dikemas dalam kata-kata yang singkat dan padat, tapi berisi fakta dan informasi yang disusun secara kronologis. Menurut saya, inilah lagu yang benar-benar informatif, enak di dengarkan dan layak untuk dijadikan alat belajar dan yang bisa mengingatkan kita akan kisah hidup Rasulullah SAW.

Peringatan Maulid Nabi Sebagai Sarana Belajar Riwayat Hidup Rasulullah

Begitu pula dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang tahun ini jatuh pada tanggal 20 Nopember 2018. Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah salah satu upaya kita untuk bisa terus mengingat riwayat hidup beliau, mengingat kebesaran beliau sebagai sebuah pelajaran suri tauladan. Lebih jauh lagi, Perayaan Maulid yang berarti kelahiran adalah bentuk ekspresif untuk mengungkapkan kebahagiaan dan wujud rasa syukur umat Islam atas kelahiran pujaan hati ke dunia.

Sungguhpun di luar sana, masih ada sekelompok umat Islam yang masih menganggap Peringatan Maulid Nabi adalah bid'ah. Bahkan sebagian lagi menganggapnya termasuk dalam hal yang diharamkan karena tidak pernah dicontohkan oleh para sahabat dan imam madzhab yang empat.

Saya tidak akan berpanjang lebar membahas perdebatan dan perbedaan kecil semacam ini. Mengutip perkataan Ustad Abdul Somad, untuk menghadapi perbedaan yang kecil ini sebenarnya sangat mudah. Jika kita setuju maka laksanakan akan tetapi jika tidak setuju maka jangan kita menghina dan mencaci orang yang berbeda pendapatnya. Karena masing masing pendapat sudah tentu memiliki dalil dan hujjah nya masing masing.

Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk selalu memuliakan Rasulullah SAW. 

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim, no. 408).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun