Mengapa disebut Kopi Ijo?
Selain karena warna bubuk kopi dan cairannya yang hijau kehitaman saat diseduh, penyebutan Kopi Ijo juga didasarkan pada pemilihan bahan baku. Umumnya, kopi bubuk biasa dibuat dari biji kopi yang berasal dari buah kopi (cherry) yang sudah matang benar, atau yang berwarna merah.Â
Sementara Kopi Ijo, menurut penuturan salah seorang keluarga Pak Waris, dibuat dari biji kopi yang berasal dari buah kopi yang masih agak mentah, alias buah kopi yang sebagian besar masih berwarna hijau.
Rahasia lainnya terletak pada proses penyangraian. Biji kopi yang sudah dikeringkan secara alami (dijemur biasa/natural processing) kemudian disangrai dengan menggunakan kayu bakar yang benar-benar kering dalam wajan/penggorengan dari tanah liat. Karena itu, aroma kayu bakar atau aroma sangit masih terbawa ketika kopi ijo diseduh.
Keistimewaan lain dari Kopi Bubuk Waris ini adalah bubuk kopinya yang fresh from the oven. Artinya, bubuk kopi yang dijual adalah hasil dari penyangraian pada hari itu juga. Untuk satu kali penyangraian, Warung Kopi Waris bisa menyangrai hingga 50 kilogram biji kopi.Â
Karena kapasitas wadah penyangraian yang terbatas, proses penyangraian dilakukan hingga tiga kali, tergantung ketersediaan bahan baku dan kayu bakarnya. Bagi pembeli yang hari itu tidak kebagian, mereka harus menunggu keesokan harinya.
Selain memberi keuntungan bagi keluarga Waris, Kopi Bubuk Waris juga membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar. Tak hanya karena Warung Kopi Waris-nya yang selalu ramai, para tetangga sekitar juga ikut menangguk rejeki dengan menjadi penjual/reseller dari kopi khas keluarga Waris ini. Hariyanto sendiri kini lebih fokus mengurusi produksi kopi. Meski kadang ada beberapa orang yang membeli langsung di warung kopinya.
Salah satu reseller Kopi Ijo Waris ini adalah pak Ari. Menurutnya, banyak pesanan yang datang dari luar kota Tulungagung, bahkan dari luar Jawa. Beberapa warga di Tulungagung dan sekitarnya yang menjadi TKI di negeri Jiran juga kerap membawa Kopi Ijo saat mereka kembali bekerja ke negeri tetangga. Tak heran, kopi Ijo Waris bisa melegenda di kalangan para TKI di Malaysia hingga Hongkong.Â
Untuk pengiriman, Pak Ari menyerahkan pilihan kurirnya pada pembeli. Biasanya, pembeli yang berasal dari daerah Jawa Timur memilih JNE karena ongkos kirimnya lebih murah untuk sesama kota Jawa Timur. Rata-rata cuma 8 ribu rupiah untuk paket JNE Reguler yang dengan waktu antar 2-3 hari.