Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Coffee Break", Antara Sejarah dan Peningkatan Produktivitas Kerja

15 November 2018   17:26 Diperbarui: 17 November 2018   08:21 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (unsplash.com/@romankraft)

Sebuah artikel di BBC pada 2001 mengutip pernyataan dari psikolog organisasi Profesor Cary Cooper dari Universitas Lancaster tentang nilai menawarkan teh dan kopi gratis kepada para pekerja saat coffee break.

"Sikap perusahaan pada teh dan kopi gratis (bagi pekerja) adalah simbol dari sikap manajemen. Pekerja yang meminta minuman gratis mengatakan "Hargai saya".

Pernyataan ini didukung oleh sebuah jajak pendapat dari Harris Interactive terhadap pekerja di Amerika Serikat dan hasilnya adalah:

  1. 80% pekerja AS yang disurvei merasa lebih dihargai ketika majikan mereka menyediakan kopi gratis.
  2. 76% merasa kopi itu menyebabkan mereka bisa santai.
  3. 79% mengatakan bahwa mereka lebih produktif ketika mereka memiliki akses untuk minum kopi.

Kesimpulan dari survei tersebut, menyediakan pilihan kopi dan minuman di ruang yang disediakan untuk coffee break akan menghasilkan manfaat yang lebih tinggi daripada hampir semua program pengakuan atau penghargaan pekerja lainnya.

Dalam perkembangannya, istilah coffee creak kini semakin meluas. Tak hanya diperuntukkan untuk menyebut hak istirahat sejenak bagi karyawan/pekerja saja. Setiap ada waktu rehat, yang diberikan pada suatu pertemuan atau rapat akhirnya juga disebut sebagai coffee break.

Karenanya, salah satu hidangan wajib saat waktu istirahat tersebut sudah tentu harus ada minuman kopi. Aneh dan lucu bukan jika kita menyebut coffee break tapi yang dihidangkan adalah minuman teh atau es sirop.

Referensi:

1. NPR

2. National Coffee Break

3. Talk about coffee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun