Setiap penulis memiliki gaya dan nada tulisan yang berbeda. Jika kita terbiasa menulis dengan gaya yang lugas, jangan merubahnya menjadi gaya yang bertele-tele dalam satu artikel. Jangan paksakan untuk melucu jika kita bukan tipe yang humoris. Jika kita mengawali tulisan dengan nada marah-marah, jangan tiba-tiba berbelok menjadi retoris di tengah-tengah tulisan. Pertahankan nada tulisan sejak awal hingga kita bisa menutupnya dengan sebuah kesimpulan yang jelas.
6. Gunakan metafora untuk menyederhanakan ide-ide kompleks.Â
Pembaca umumnya tidak suka dengan kalimat-kalimat panjang yang menghamburkan banyak kata saat kita menjelaskan sebuah ide atau tema. Penggunaan metafora adalah untuk merangsang imajinasi pembaca dalam menangkap ide atau pesan yang ingin kita sampaikan.
7. Pertahankan struktur tulisan yang jelas.Â
Pendapat terbaik akan berantakan jika ada struktur tulisan yang lembek. Pastikan opini kita memiliki awal yang bagus, menarik di bagian tengah, dan kesimpulan akhir yang kuat.
***
Setiap penulis tentunya memiliki cara atau tips tersendiri dalam menuliskan opini mereka. Apakah tips yang saya sajikan ini bagus dan tepat untuk diterapkan? Ini adalah penilaian yang subyektif.Â
Anda bisa menyanggahnya dengan beberapa tips yang berbeda sama sekali. Yang jelas, tulislah opini dengan keyakinan kuat seakan-akan pendapat anda lah yang paling benar, saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H