Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apresiasi atas Hukuman Tegas PSSI kepada Arema FC dan Suporternya

11 Oktober 2018   21:23 Diperbarui: 11 Oktober 2018   21:27 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PSSI mulai tegas. Setelah menghukum Persib Bandung dengan larangan bertanding di pulau Jawa, dan menghukum suporternya tidak boleh menyaksikan semua pertandingan Liga 1 hingga akhir musim, palu hukum komisi disiplin PSSI kini mengarah ke klub Arema FC.

Sebagai buntut dari kericuhan yang dilakukan suporter Arema saat pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di stadion Kanjuruhan Malang (6/10/2018), Komisi Disiplin PSSI menghukum Arema FC berupa pertandingan tanpa penonton sampai akhir musim karena adanya beberapa pelanggaran saat pertandingan.

Mengutip dari situs PSSI, Beberapa pelanggaran yang dimaksud, yakni pengeroyokan yang dilakukan suporter Arema FC terhadap suporter Persebaya Surabaya, intimidasi yang dilakukan oleh suporter Arema FC dengan cara mendekati pemain Persebaya Surabaya.

Atas pelanggaran ini, Arema FC diberi sanksi larangan menggelar pertandingan tanpa penonton pada laga home dan suporter mereka dilarang memberikan dukungan juga pada saat laga away sampai akhir musim kompetisi 2018.

Pelanggaran lainnya, yakni penyalaan flare dan pelemparan botol yang dilakukan suporter Arema FC. Atas pelanggaran ini, Arema didenda Rp. 100.000.000.

Selain kepada klub, Komite Disiplin juga menghukum dua suporter Arema FC, Yuli Sumpil dan Fandy karena memprovokasi penonton lain dengan cara turun ke lapangan. Keduanya dihukum tidak boleh masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.

Sikap tegas PSSI ini patut kita apresiasi sepenuhnya. Seperti yang saya tulis sebelumnya, hukuman tegas PSSI pada klub Persib Bandung bisa jadi sebuah titik balik bagi PSSI untuk bertindak tegas tanpa ada toleransi kepada pihak manapun. Sikap tegas ini diperlukan mengingat sepakbola Indonesia sudah dalam kondisi darurat anarkis.

Sudah banyak kejadian anarkis, keributan antar suporter dan kekerasan terhadap suporter lawan, maupun pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama pertandingan sepakbola di Indonesia. Keributan dan pelanggaran ini bahkan sampai harus memakan korban jiwa. Kita tentunya tidak ingin sepakbola Indonesia menjadi komplek pemakaman bagi jiwa-jiwa yang tak bersalah.

Karena itu, butuh ketegasan yang mutlak dari PSSI selaku pemegang kekuasaan tertinggi sepakbola Indonesia. Karena itu pula, ketika Persib Bandung dijatuhi hukuman (yang menurut suporternya sangat berat dan tidak layak diberikan), saya mendukung sepenuhnya hukuman tersebut.

Saya juga menolak pola pikir suporter Persib Bandung yang menggaungkan tagar #BandungMelawan sebagai bentuk perlawanan atas hukuman tersebut. Apa yang saya tangkap dari tagar beserta opini-opini yang menyertainya, suporter Persib Bandung merasa PSSI bertindak tidak adil. Mereka membandingkan kealpaan PSSI yang tidak memberlakukan hukuman yang serupa pada kasus-kasus kekerasan sepakbola sebelum terjadinya insiden di Bandung yang menewaskan suporter Persija, Haringga Sirla.

Ini bukan waktunya untuk membahas dan mengungkit dosa-dosa lama PSSI. Insiden meninggalnya Haringga Sirla sepatutnya bisa menjadi bahan introspeksi bagi semua stake holder sepakbola, dan mulai memikirkan langkah serta kebijakan yang tepat supaya insiden seperti ini dipastikan tidak akan terulang kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun