Pertandingan semifinal Piala Dunia 2018 antara Prancis melawan Belgia bisa jadi akan menjadi pertandingan yang tak akan bisa dilupakan seumur hidup oleh Thierry Henry. Legenda hidup Prancis ini seperti dihadapkan pada buah simalakama. Dia tentu tidak ingin melihat tim negaranya, Prancis menderita kekalahan, tapi di satu sisi dia juga menginginkan Belgia bisa melangkah ke babak final untuk pertama kalinya.
Dalam pertandingan semifinal nanti, salah satu yang menjadi fokus perhatian publik sepakbola bisa jadi Thierry Henry. Mata kamera para wartawan mungkin akan sering menyorot bangku official tim Belgia, dimana Henry akan duduk mendampingi pelatih Belgia Roberto Martinez. Disinilah hati Henry akan tercabik, antara loyalitas pada negara, atau profesionalitas pekerjaan yang dia jalani.
Thierry Henry yang saat ini memang bukan lagi pemain Prancis. Dia juga tidak masuk dalam jajaran tim pelatih Prancis. Sejak dua tahun lalu, Thierry Henry diminta Roberto Martinez menjadi asisten pelatihnya, khusus untuk melatih para striker Belgia. Maka, akan menjadi sebuah pemandangan yang aneh melihat Thierry Henry duduk di bangku tim lawan dari rekan-rekan senegaranya.
Kapten tim Perancis yang juga mantan rekan Thierry Henry, Hugo Lloris mengatakan, situasi yang dialami Thierry Henry jelas sangat tidak mengenakkan. Lloris meyakini meski hati Henry akan terbelah, namun Thierry Henry tetap akan mengedepankan profesionalitas pekerjaannya.
"Memang benar sedikit aneh melihatnya dengan tim Belgia, tetapi itu adalah karirnya dan begitulah cara dia mempelajari karir masa depannya.
"Saya pikir hatinya akan terbagi besok karena sebelum apapun dia tetap Prancis. (Tapi) kita mengenalnya, dia memiliki banyak gairah di dalam dirinya, untuk sepakbola - dan dia akan bersama Belgia dan memberikan segalanya untuk membantu timnya. "
Senada dengan Lloris, pelatih Perancis Didier Deschamps mengatakan Thierry Henry adalah seorang yang benar-benar profesional. "Tentu saja, ini adalah situasi yang sulit, itu benar-benar tidak mudah baginya, dan itu kadang-kadang terjadi. Anda adalah bagian dari musuh tim.
"Dia tahu bahwa sejak dia bergabung dengan tim manajemen dan menjadi asisten Martinez bahwa itu bisa terjadi. Tetapi pada tingkat pribadi, dengan senang sekali saya akan menemuinya besok."
Didier Deschamps dan Thierry Henry adalah bagian dari generasi emas Prancis tatkala mereka memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya di tahun 1998. Deschamps dan Henry juga pernah menjadi rekan satu klub di Juventus. Saat bermain bersama di tim Prancis, keduanya tidak pernah mengalami kekalahan. Namun khusus untuk pertandingan semifinal nanti, keduanya harus saling mengalahkan. Thierry Henry melawan Perancis, atau Thierry Henry melawan Didier Deschamps.
Kehadiran Thierry Henry di bangku tim lawan mungkin dinilai akan memberikan efek psikologis negatif pada para pemain Prancis. Mengingat Henry adalah legenda hidup yang sudah memberikan banyak hal bagi tim nasional negaranya. Bermain 123 kali, mencetak 51 gol dan mengangkat Piala Dunia 1998 serta Piala Eropa 2000. Tapi bagi Olivier Giroud, kehadiran Thierry Henry di bangku official tim Belgia justru akan memberikan motivasi ekstra bagi dirinya. Giroud bersikeras dia tidak akan membiarkan kehadiran Henry di bangku lawan untuk mengalihkan fokusnya untuk membawa Prancis ke babak final.
Dengan nada bercanda, Giroud mengatakan dirinya akan membuktikan bahwa Thierry Henry sudah salah memilih bangku. "Jelas, saya akan sangat bangga untuk menunjukkan kepada Thierry Henry bahwa dia memilih kamp yang salah," kata Giroud menjelang semifinal Selasa di Saint Petersburg.
"Memang benar bahwa akan aneh melihat dia berbaris melawan kami untuk pertandingan, itu juga akan menjadi pertandingan khusus untuknya. Secara pribadi, saya hanya peduli tentang kemenangan Perancis".
Benarkah Thierry Henry sudah salah memilih tim? Alih-alih membantu mantan rekannya Didier Deschamps, Henry malah memilih Belgia yang berpotensi mengubur mimpi tim negaranya sendiri. Apakah Henry seorang pengkhianat?
"Tidak. Ini hanya kesempatan baginya untuk mempelajari pekerjaan tanpa tekanan," kata Arsene Wenger.
Sebenarnya, Henry tidak sedang dihadapkan pada pilihan, apakah Belgia atau Prancis. Seperti yang berulangkali dia jawab pada siapapun yang bertanya, Henry menegaskan bahwa Prancis tidak pernah menawarinya peran.
"Kami kehilangan kontak dengan dia, dia hanya memiliki sedikit kontak dengan federasi Prancis. Dia sudah lama berada di Inggris. Secara pribadi, aku hanya punya sedikit kontak dengannya," kata Noel Le Graet, presiden FA Perancis, kepada AFP hari minggu kemarin.
Seandainya di pertandingan semifinal nanti Prancis menderita kekalahan, itu mungkin akan menjadi penyesalan yang besar bagi Noel Le Graet. Menyaksikan legenda hidup Prancis malah mendampingi tim yang mengalahkan negaranya sendiri.
Bagi Thierry Henry sendiri, seandainya Belgia menang, diat benar-benar tidak tahu apakah harus tertawa, atau menangis. Kita saksikan saja dilema yang melanda hati Thierry Henry sembari mengemil Kacang Garuda, karena jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI