"Memang benar bahwa akan aneh melihat dia berbaris melawan kami untuk pertandingan, itu juga akan menjadi pertandingan khusus untuknya. Secara pribadi, saya hanya peduli tentang kemenangan Perancis".
Benarkah Thierry Henry sudah salah memilih tim? Alih-alih membantu mantan rekannya Didier Deschamps, Henry malah memilih Belgia yang berpotensi mengubur mimpi tim negaranya sendiri. Apakah Henry seorang pengkhianat?
"Tidak. Ini hanya kesempatan baginya untuk mempelajari pekerjaan tanpa tekanan," kata Arsene Wenger.
Sebenarnya, Henry tidak sedang dihadapkan pada pilihan, apakah Belgia atau Prancis. Seperti yang berulangkali dia jawab pada siapapun yang bertanya, Henry menegaskan bahwa Prancis tidak pernah menawarinya peran.
"Kami kehilangan kontak dengan dia, dia hanya memiliki sedikit kontak dengan federasi Prancis. Dia sudah lama berada di Inggris. Secara pribadi, aku hanya punya sedikit kontak dengannya," kata Noel Le Graet, presiden FA Perancis, kepada AFP hari minggu kemarin.
Seandainya di pertandingan semifinal nanti Prancis menderita kekalahan, itu mungkin akan menjadi penyesalan yang besar bagi Noel Le Graet. Menyaksikan legenda hidup Prancis malah mendampingi tim yang mengalahkan negaranya sendiri.
Bagi Thierry Henry sendiri, seandainya Belgia menang, diat benar-benar tidak tahu apakah harus tertawa, atau menangis. Kita saksikan saja dilema yang melanda hati Thierry Henry sembari mengemil Kacang Garuda, karena jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H