Kalau belum pernah mengalami, tentu kita tidak akan pernah tahu betapa pentingnya mencadangkan berbagai macam data atau gambar digital yang kita punya. Inilah yang pernah saya alami ketika kehilangan laptop dan handphone yang berisi foto-foto serta data-data penting.
Ketika itu, saya sedang dalam perjalanan pulang dari Denpasar menuju Malang dengan menumpang bus malam. Karena bus yang saya tumpangi ini sudah jadi langganan, tak pernah sekalipun saya curiga atau merasa khawatir akan kehilangan barang. Begitu pula dengan tas yang berisi laptop yang selalu saya bawa saat bepergian kemanapun.
Tapi, hari itu mungkin dimaksudkan untuk memberi pelajaran pada saya. Ketika istirahat makan di daerah Pasir Putih Situbondo, seperti biasa tas saya taruh di bangku bus. Semua penumpang terlihat keluar untuk makan atau ke kamar kecil. Ketika naik kembali dalam bus, saya lihat tas saya masih ada di tempatnya.
Pagi hari sekitar jam 5, saya sudah sampai di rumah. Setelah membersihkan badan dan mengantar anak-anak sekolah, saya bermaksud mengeluarkan laptop karena ada tugas yang masih tertunda dan sudah harus selesai begitu saya kembali ke Denpasar. Alangkah kagetnya ketika laptop di dalam tas saya hilang.Â
Dan yang ajaib, sebagai ganti laptop ada sebuah buku tebal, seperti buku catatan keuangan/buku arisan dengan ukuran lebar dan panjang yang sama persis dengan laptop yang saya punya. Percaya atau tidak, begitulah kejadian yang sebenarnya.
Sambil tertunduk lesu, saya memanggil istri kemudian menceritakan peristiwa kehilangan tersebut. Bukannya prihatin, istri saya malah tertawa dan bertanya heran, bagaimana bisa laptop dalam tas hilang dan berganti menjadi buku arisan yang tebal? Saya jawab, mana saya tahu?
Saya menduga penggantian laptop dengan buku arisan tersebut terjadi ketika semua penumpang turun untuk makan di Situbondo. Supaya tidak ada yang curiga, si pencuri tidak mengambil tas, tapi mengganti isi tas. Saya juga curiga si pencuri sudah tahu kebiasaan saya membawa laptop dalam tas.Â
Buktinya dia sudah mempersiapkan buku arisan yang tebal, panjang dan lebarnya sama persis dengan laptop yang saya punya. Saya pun akhirnya melaporkan kehilangan ini ke pihak bus, dengan harapan supaya mereka lebih berhati-hati dan menjaga keamanan barang para penumpang.
Selain kerugian materi dari laptop, yang paling saya sesalkan adalah hilangnya data-data perusahaan, arsip tulisan-tulisan, dan terlebih lagi foto-foto digital. Di dalam laptop tersimpan foto-foto anak saya mulai dari mereka lahir sampai mereka beranjak masuk sekolah dasar. Ini yang tidak dapat digantikan.
Sedikit untung, sebagian foto-foto tersebut saya ambil menggunakan smartphone yang terintegrasi dengan penyimpanan awan (cloudstorage) Onedrive. Sehingga saya masih bisa mengakses dan mengunduh ulang. Begitu pula dengan beberapa data dan arsip tulisan, ternyata ada yang ikut tersimpan di Onedrive. Sejak itulah saya menyadari pentingnya mencadangkan data dan foto digital yang saya punya ke beberapa tempat penyimpanan yang aman.
Perihal penyimpanan digital, beberapa raksasa teknologi dan internet memang menyediakan ruang penyimpanan awan secara gratis bagi pengguna. Seperti Onedrive yang disediakan untuk pengguna Microsoft, Google Drive yang otomatis selalu ada di setiap smartphone android, atau iCloud yang disediakan bagi pengguna Apple.Â