Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dari Mekkah Sampai Amerika, Sejarah Kopi yang Mengubah Wajah Dunia

18 Maret 2018   23:41 Diperbarui: 20 Maret 2018   01:08 3657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Gabriel de Clieu menanam kopi (coffeeroad.dk)

Setelah mengalami perjalanan panjangnya, kopi akhirnya memasuki era modernisasi proses penyeduhannya. Dimulai ketika fisikawan Inggris Sir Benyamin Thompson menemukan alat drip coffeepot atau penetes kopi dan cerek penyaring kopi pada tahun 1814. 

Dilanjutkan dengan penemuan desain mesin espresso, atau metode penyeduhan kopi dengan tenaga uap oleh Luis Bernard Rabaut dari Prancis di tahun 1822. Namun, nama Luigi Bezerra dan Desiderio Pavoni lah yang sepenuhnya mengubah wajah kopi menjadi lebih modern. 

Pada tahun 1904, Luigi Bezerra mematenkan mesin espresso untuk penggunaan secara komersial. Dan La Pavoni yang kemudian membeli hak paten tersebut menyempurnakan teknik penyeduhan kopi dari mesin espresso milik Bezerra. Mesin espresso hasil kolaborasi Bezerra dan Pavoni bahkan mampu menghasilkan 1000 sloki/cangkir espresso per jam nya.

mesin espresso La Pavoni generasi pertama (lapavoni.com)
mesin espresso La Pavoni generasi pertama (lapavoni.com)
Penemuan mesin espresso ternyata mampu mengubah status kopi menjadi salah satu komoditas paling penting di dunia. Secara berkelakar, presiden Amerika Serikat, Jhon F Kennedy di tahun 1962 pernah berkata bahwa jika Amerika tidak berhasil mendapatkan kesepakatan perdagangan dengan negara produsen kopi, hal itu bisa "mengancam keamanan seluruh belahan bumi". 

Mungkin bagi JFK krisis Kuba yang terjadi pada tahun yang sama lebih mudah diatasi daripada harus menghadapi kenyataan tidak ada secangkir kopi di pagi hari.

Kelakar JFK tentang bumi akan kiamat jika tidak ada kopi sepertinya dianggap serius oleh pelaku bisnis di Amerika Serikat. Buktinya, perusahaan franchise minuman kopi terbesar, Starbucks,  lahir di Seattle, Amerika Serikat pada tahun 1971. Starbucks juga menjadi role model bagi perusahaan franchise makanan cepat saji McDonald dan Dunkin Donuts, yang kemudian mulai menyajikan menu minuman kopi disetiap outletnya.

Memasuki era milenial, terjadi pergeseran trend dari para peminum kopi. Banyak dari mereka yang lebih menyukai kopi seduhan tanpa ampas dan campuran apapun, atau dikenal dengan istilah "Single Origin". Sebagian yang lain mulai melakukan eksperimen teknik penyeduhan kopi. 

Tahun 2005, penemu mainan terkenal, Alan Adler akhirnya berhasil mengembangkan versi lain dari alat seduh kopi French Press menjadi lebih modern dan lebih mudah digunakan, yang ia beri nama Aeropress. Dan di tahun 2012, Starbucks merilis mesin pembuat kopi versi rumah tangga yang sangat canggih, Verismo. Mesin ini diklaim bisa membuat kopi jenis Espresso, Latte, Americano, ataupun Single Origin dengan rasa mirip seperti yang dihidangkan Starbucks di outletnya.

Sejarah kopi, yang diawali dari sebuah penemuan kebetulan telah menghasilkan gelombang perubahan yang menghiasi sejarah dunia pada umumnya. Tapi, perjalanan kopi tidak akan pernah berhenti, sebagaimana para peminum kopi yang tidak akan pernah berhenti minum selama tanaman kopi masih ada disetiap perkebunan di dunia ini.

Catatan: referensi tentang sejarah kopi yang ada di banyak website merujuk pada buku Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World. By Mark Pendergrast. New York: Basic Books, 1999.

Referensi online: Gocoffeego

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun