Ijen Boulevard (dok. pribadi)
Di kanan kiri jalan Semeru banyak ditumbuhi pohon-pohon besar, sehingga saat kita jalan kaki pun tidak akan terasa panas. Kawasan di sekitar jalan Semeru ini dulunya merupakan pemukiman orang-orang Belanda. Sehingga kita masih bisa menjumpai rumah-rumah penduduk yang bangunannya bergaya jadul seperti di jalan Arjuna atau jalan Lawu.Â
Dari jalan Semeru menuju arah timur, kita nanti akan menjumpai perempatan Rajabally, yakni perempatan yang menghubungkan jalan Semeru, jalan Basuki Rahmad dan Riebekstraat Van, atau jalan Kahuripan. Jika kita berbelok ke kiri, kita bisa meneruskan wisata heritage ke koridor Celaket yang melingkupi kawasan Klojen sampai ke Kaliurang. Jika lurus, kita akan kembali ke bundaran Balai Kota dan Stasiun Kota Malang.Â
rumah penduduk di kawasan Celaket (dok. pribadi)
Untuk menikmati wisata heritage Kota Malang diatas, kita tidak perlu repot-repot menyewa kendaraan. Cukup berjalan kaki, satu hari saja kita sudah bisa menyusuri berbagai peninggalan sejarah di Kota Malang. Bahkan, untuk memperkenalkan wisata heritage ini, ada beberapa komunitas pecinta sejarah yang juga bisa berperan sebagai pemandu wisata.Â
Dengan banyaknya wisatawan yang meminati wisata heritage ini, sudah seharusnya pemerintah Kota Malang membuat regulasi untuk melindungi situs-situs bersejarah di kota ini. Setidaknya, ada regulasi yang bisa mengatur dan membatasi alih fungsi bangunan-bangunan lama supaya tidak berubah menjadi bangunan bergaya modern.
Lihat Travel Story Selengkapnya