Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Satu Hari Berjalan Kaki di Wisata "Heritage" Kota Malang

30 November 2017   12:40 Diperbarui: 30 November 2017   15:43 3352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malang Tempo Doeloe dan Sekarang (grafis pribadi)

Ijen Boulevard (dok. pribadi)
Ijen Boulevard (dok. pribadi)
Di kanan kiri jalan Semeru banyak ditumbuhi pohon-pohon besar, sehingga saat kita jalan kaki pun tidak akan terasa panas. Kawasan di sekitar jalan Semeru ini dulunya merupakan pemukiman orang-orang Belanda. Sehingga kita masih bisa menjumpai rumah-rumah penduduk yang bangunannya bergaya jadul seperti di jalan Arjuna atau jalan Lawu. 

Dari jalan Semeru menuju arah timur, kita nanti akan menjumpai perempatan Rajabally, yakni perempatan yang menghubungkan jalan Semeru, jalan Basuki Rahmad dan Riebekstraat Van, atau jalan Kahuripan. Jika kita berbelok ke kiri, kita bisa meneruskan wisata heritage ke koridor Celaket yang melingkupi kawasan Klojen sampai ke Kaliurang. Jika lurus, kita akan kembali ke bundaran Balai Kota dan Stasiun Kota Malang. 

rumah penduduk di kawasan Celaket (dok. pribadi)
rumah penduduk di kawasan Celaket (dok. pribadi)
Untuk menikmati wisata heritage Kota Malang diatas, kita tidak perlu repot-repot menyewa kendaraan. Cukup berjalan kaki, satu hari saja kita sudah bisa menyusuri berbagai peninggalan sejarah di Kota Malang. Bahkan, untuk memperkenalkan wisata heritage ini, ada beberapa komunitas pecinta sejarah yang juga bisa berperan sebagai pemandu wisata. 

Dengan banyaknya wisatawan yang meminati wisata heritage ini, sudah seharusnya pemerintah Kota Malang membuat regulasi untuk melindungi situs-situs bersejarah di kota ini. Setidaknya, ada regulasi yang bisa mengatur dan membatasi alih fungsi bangunan-bangunan lama supaya tidak berubah menjadi bangunan bergaya modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun