Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Qarun dan Pasutri First Travel

19 Agustus 2017   20:17 Diperbarui: 19 Agustus 2017   20:36 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Qarun. Adalah contoh betapa mahalnya iman, dan betapa murahnya harta dan kenikmatan dunia. Dari yang semula beriman, dengan mudahnya diberi kenikmatan dunia, Qarun akhirnya ditenggelamkan Allah dalam kekafiran.

Kedua pasutri pemilik First Travel sesungguhnya hendak mengulang kisah Qarun. Tapi, dengan akhir yang sedikit berbeda. Jika Qarun terkubur dalam keadaan kafir, kedua pasutri tersebut belum "ditenggelamkan" Allah.

Mereka masih hidup. Mereka masih dalam islam.
Mereka memang dituntut dengan kekecewaan puluhan ribu orang. Dipaksa berhadapan dengan kesalahan yang mereka perbuat sendiri, sebelum nanti dipanggil kembali oleh Allah. Inilah yang dinamakan "TEGURAN" Allah. Agar keduanya sadar, bertaubat dan kembali ke jalan yang benar, meskipun itu sangat pahit.

Semoga Allah memberi jalan agar puluhan ribu jamaah First Travel bisa pergi umrah, atau memperoleh hak mereka kembali.
Kalaupun tidak, semoga Allah mengganti harta mereka yang hilang dengan surga yang tidak ada kepedihan didalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun