Stadion Utama Gelora Bung Karno, Saksi Sejarah yang Kian Megah

Sebelum melirik wajah baru Stadion Utama Gelora Bung Karno, kita ulik dikit dulu yuk sejarahnya..

Perencanaan awal kompleks Gelora Bung Karno (source: kylindo.com)

Perlu kita ketahui bersama, bahwa Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berada di kawasan Senayan Jakarta Pusat ini adalah bagian dari kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno yang awalnya dibangun sebagai perwujudan cita-cita Sang Proklamator untuk menyediakan ruang terbuka hijau untuk masyarakat Jakarta. Kawasan Senayan dipilih setelah perundingan Bung Karno, Menteri Olahraga saat itu Maladi, dan arsitek Fredik Silaban mencapai kesepakatan. 

Pembangunannya sendiri mulai dikerjakan secara serius menjelang acara ASIAN GAMES IV tahun 1962, di mana ketika itu Indonesia didaulat menjadi tuan rumahnya, dan Gelora Bung Karno pun menjadi pusat kegiatan olahraga tersebut. Peresmiannya sendiri dilakukan pada 24 Agustus 1962 sekaligus berbarengan dengan lahirnya siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk pertama kalinya..  Wah seru yaa.. 

Di masa Orde Baru, GBK sempat berganti nama menjadi Stadion Senayan. Namun, di era Presiden K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), namanya kembali diubah menjadi Gelora Bung Karno untuk menghormati jasa beliau sebagai pencetus ide lahirnya salah satu bangunan kebanggaan Indonesia ini. 

Wajah lama Stadion Utama Gelora Bung Karno (source: brilio.net)

Stadion Utama Gelora Bung Karno boleh dikata adalah saksi sejarah olahraga di Indonesia. Sederet nama atlet pernah mengukir prestasi di sini, terutama atlet sepakbola. Beragam ekspresi haru, sedih, ataupun kecewa pernah tergambar di sini. Begitupun pekik yel-yel yang seakan tak henti diteriakkan untuk menyemangati sang atlet idola.

Konser Salam Dua Jari yang Fenomenal di GBK pada 2014 lalu menghadirkan lautan manusia (source: tribunnews.com)

Tak hanya sebagai pusat olahraga saja, Stadion Utama Gelora Bung Karno juga sering dijadikan arena pertunjukan hiburan seperti konser musik dari artis dalam maupun luar negeri. Sebut saja Bon Jovi, One Direction, dan tentu tak lepas dari ingatan kita "Konser Salam Dua Jari", hasil kolaborasi ratusan artis Indonesia sebagai dukungan untuk Bapak Joko Widodo pada Pilpres 2014 lalu. Diantaranya, Slank, Ian Antono, Nidji, /RIF, Kla Project, Oppie Andaresta, Yuni Shara, Krisdayanti, Kikan, Glenn Fredly, Sandhy Sondoro, Tompi, Erwin Gutawa, Gita Gutawa, dll.

Oke.. Setelah tahu sejarahnya, sekarang yuk kita intip gimana sih wajah terbarunya Stadion Utama Gelora Bung Karno? 

wajah baru GBK stadium (source: skyscrapercity)

Sebagai informasi, Stadion Utama Gelora Bung Karno kini tampil lebih mewah, meski tanpa mengubah desain dasarnya. Stadion Utama Gelora Bung Karno masih setia dengan atap Temu Gelang yang merupakan ide Proklamator Soekarno. Beberapa bagian bangunan pun masih sama, hanya diganti dengan yang kualitasnya lebih bagus, canggih, dan sesuai standar sehingga dapat dikatakan siap untuk menyongsong ASIAN GAMES XVIII.

Stadion Utama GBK yang khas dengan desain Temu Gelang, hasil perwujudan ide Bung Karno (source: instagram @vegit_hughes)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono kemarin (12/1) sudah datang meninjau dan menyatakan pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno kini sudah rampung 100% progresnya, dan siap untuk laga Indonesia vs Islandia.

Menteri PUPR RI saat meninjau progres GBK Stadium kemarin (source: tribunnews.com)

Nuansa Merah Putih menghiasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (source: instagram @vegit_hughes)

Tata bangku penonton Stadion Utama Gelora Bung Karno sekarang lebih rapi, dengan 76.127 kursi tunggal (single seat) dan kursi lipat (flip up) yang dipasang sebagai pengganti 80.000 kursi sebelumnya. Pihak kontraktor mengakui pengurangan kursi ini sengaja dilakukan demi kenyamanan penonton.

deretan kursi flip up untuk penonton di Stadion GBK (source: instagram @love_gbk)

Single seat sendiri sudah umum digunakan pada event-event olahraga internasional, seperti di stadion Emirates, atau pelaksanaan Piala Eropa dan Premier League. Di samping itu, tersedia pula jalur evakuasi, lift, dan jalur khusus bagi penyandang difabel.