Kita juga wajib menjadi orang tua yang bernyali mewujudkan mimpi-mimpi sang anak. Sekalipun cita-citanya bersifat absurd sekalipun, tapi bila anda yakin anak anda unggul dan capable untuk menekuni bidang tersebut, why not? Bimbing saja sang anak untuk memfokuskan diri pada bidang yang ingin digelutinya, selama itu positif dan berpotensi besar untuk mencerahkan masa depannya. Namun, tak perlu jauh-jauh, yang paling penting dan perlu kita perhatikan adalah pendidikannya? Karena pendidikanlah yang nantinya akan menunjang kapabilitas sang anak untuk berdaya saing dan bersinar.
Berbagi Tips Perencanaan Masa Depan Anak Bersama Ana Mustamin di Nangkring Kompasiana Bersama Bumiputera
Sebuah pencerahan saya dapatkan dalam sebuah acara nangkring bersama Kompasiana dan AJB Bumiputera bertema "Kekuatan Anak Bangsa - Mewujudkan Cita-cita Anak". Acara ini diadakan di Hotel Santika yang berlokasi di Jalan Hasanuddin Makassar, 27 Agustus lalu. Dalam Acara yang dipandu oleh Mas Iskandar Zulkarnaen (Asisten Manajer Kompasiana) sebagai moderator ini, hadir Ibu Ana Mustamin (Direktur SDM dan Umum AJB Bumiputera, Kompasianer) selaku pembicara yang tanpa ragu menceritakan pengalaman-pengalamannya dalam hal mengasuh dan membesarkan anak.
Kegiatan Nangkring Kompasiana bersama Bumiputera di Makassar adalah tahapan kedua dari keseluruhan rangkaian Nangkring "Kekuatan Anak Bangsa" ini. Ada 5 kota yang dipilih menjadi tempat pelaksanaan, antara lain: Yogyakarta, Makassar, Bali, Medan, dan Bandung. Khusus di Makassar sendiri, adalah "Mewujudkan Cita-cita Anak" yang menjadi tema spesialnya.
[caption caption="Mas Iskandar Zulkarnaen dan Ibu Ana Mustamin di acara Nangkring Kompasiana dan Bumiputera Makassar (27/08)"]
Acara ini tak sekedar acara ngobrol-ngobrol biasa. Di sini, selain kita diajak untuk mengenal lebih jauh tentang AJB Bumiputera 1912, para Kompasianer yang hadir juga dibuka wawasannya untuk memahami perlunya mempersiapkan masa depan anak sedini mungkin, tentu saja dengan membantunya mewujudkan cita-cita dan harapannya.
Ibu Ana Mustamin juga memaparkan bahwa ternyata beberapa orang tua terkadang masih salah kaprah dalam mengarahkan sang anak menuju masa depannya. Akan salah bila sang anak dipaksa memenuhi ambisi orang tuanya dalam hal cita-cita. Akan salah bila orang tua memaksa anak menjadi dokter, ketika sang anak sebenarnya lebih berminat menjadi arsitek.
Sebagai tips/ panduan bagi para new parents, Ibu Ana Mustamin membeberkan beberapa di antaranya, berdasarkan pengalamannya mengasuh anaknya:
1. Para orang tua disarankan sedini mungkin agar lebih jeli melihat potensi sang anak (termasuk kecenderungan otak kanan atau otak kiri), dihubungkan dengan minat/passion untuk kemudian mengasah bakat yang dimiliki sang anak. Berikan ruang sebebas mungkin untuk anak bereksplorasi menurut potensi otaknya, selama itu berdampak positif baginya. Pada waktunya nanti, berikan kebebasan pada anak untuk memilih cita-citanya sendiri. Sebagai panduan bagi sang anak, buatkan jembatan (penghubung) antara cita-cita dan pekerjaan.
2. Bila kita sudah tahu potensi dan passion sang anak, bimbing ia untuk memfokuskan diri pada bidang tersebut, agar ke depannya ia lebih terarah dan tidak plin-plan memilih profesi yang tepat untuknya. Tanamkan di benak kita bahwa imajinasi, fantasi, khayalan, dan kreativitas anak perlu diwadahi sedini mungkin.
3. Persiapkan diri sedini mungkin dalam hal finansial. Buatlah perencanaan yang baik dalam penataan spot-spot keuangan.