6. Backstreet bisa memancing kemarahan orang yang kita bohongin.
Pada poin ini, yang dimaksud adalah rasa marah yang timbul dari emosi yang disebabkan oleh kekecewaan orang-orang yang merasa dibohongi atau dikhianati dari belakang. Orang-orang yang dimaksud bisa saja orang tua, sahabat, saudara, atau orang-orang terdekat kita yang sudah menitipkan kepercayaan yang demikian besar kepada kita. Bayangkan apabila kita di pihak orang tua, apa kita rela dibohongi oleh anak kita sendiri? Nggak kan?
Tanpa bermaksud menghakimi.. Sebenarnya, keputusan backstreet atau nggak, mari kita kembalikan lagi kepada pribadi masing-masing yang menjalani. Segala apapun yang kita lakukan, ingatlah untuk selalu melandasinya dengan rasa tanggung jawab. Tentukan prospek yang jelas, sangat disayangkan jika membiarkan hubungan dan rasa digantung demikian lama.. Bisa tersiksa sendiri!
Ingat, bahwa orang yang sedang menjalani hubungan 'kucing-kucingan' ini adalah masih berstatus 'anak orang', bukan milik kita sepenuhnya. Hatinya boleh memihak pada kita, but please.. Be responsible to him/herself and do not ruin him/her future by your wishy-washy action. And remember, dont push yourself too hard in this absurd love labyrinth.Tegaslah!
Bila nasib tak memihak pada kita karna tak ada restu, mulailah berpikir seribu kali untuk terus melanjutkan hubungan.. Ingat kembali segala kerugian yang bisa saja timbul.. Bila sudah jodoh nggak akan ke mana-mana, dan nggak bakal tertukar kok.. Silahkan iringi keseriusan anda dengan niat dan ikhtiar yang sungguh-sungguh..
***
Terima kasih..
Semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H