Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasib Kepemimpinan Presiden Korea Selatan di Ujung Tanduk

28 November 2016   16:10 Diperbarui: 28 November 2016   18:34 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi politik Korea Selatan saat ini sedang memanas. Sudah lebih dari dua kali demonstrasi besar dilakukan oleh jutaan warga Korea Selatan yang menuntut untuk Presiden Park Geun Hye mengundurkan diri dari kursi Kepresidenan. Meskipun Park sudah menyampaikan permintaan maaf sebanyak dua kali didepan seluruh warga Korea Selatan lewat televisi nasional setempat, tapi tidak banyak yang mengubris permohonan maafnya ini. Demonstrasi tetap berlangsung sampai presiden Park mau mengakui kesalahan dan mengundurkan diri. 

Berdiri diantara Skandal Korupsi dan Nepotisme

Kekecewaan warga Korea Selatan dimulai saat Choi Soon-Sil ditangkap polisi karena dianggap telah campur tangan dalam urusan pemerintahan padahal dia tidak memiliki jabatan politik saat itu. Namun kasus ini menyeret presiden Korea Selatan Park Geun-Hye yang dianggap telah melakukan penyelewengan kekuasaan ketika membiarkan Choi yang dikenal sebagai kerabat dekatnya untuk ikut campur dalam urusan pemerintahan, termaksud mengakses sejumlah dokumen rahasia negara, memilih pejabat dan membentuk kebijakan. 

Choi Soon Sil kerap menjadi kerabat dekat presiden Park sejak 40 tahun yang lalu ketika ayah Park wafat. Choi dikenal sebagai guru spiritualnya saat itu. Choi sendiri adalah anak dari seorang pemimpin persekutuan Kristen Korea Selatan yang bernama Church of Eternal Life. Selain itu, Choi diduga sudah memanfaatkan 'persahabatnya' dengan sang presiden untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan presiden untuk meminta uang ke sejumlah pengusaha untuk mendanai yayasan non-profit yang dikelolanya untuk keuntungan pribadi. Menurut tuduhan pengadilan, Choi menerima total uang hingga 70 juta dollar Amerika dengan memeras konglomerat-konglomerat yang ada di Korea Selatan - temaksud dari pemilik Samsung. 

Menuntut Keadilan dari Skandal Presiden

Sejak terungkapnya skandal ini di media dan publik, Setengah juta warga Korea Selatan merasa telah dikhiyanati oleh Presiden Park Geun Hye. Menyikapi hal ini, Protes besar-besaran terjadi di Korea Selatan yang berpusat di Seoul. Para demonstran menuntut Presiden Park untuk mengundurkan diri akibat skandal yang melibatnya. Banyak spanduk dan tulisan yang menyindir Presiden Park yang telah menjadi boneka suruhan teman kepercayaanya. Para demontran ini menganggap presiden Park tidak mempu lagi memimpin negaranya, bahkan permintaan maaf Park pun tidak diterima oleh rakyatnya. 

Presiden Park mengakui bersalah telah membiarkan teman dekatnya, Choi Soon Sil untuk terlibat dalam urusan negara dan dia juga bersedia apabila dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus korupsi. Namun Park masih membantah keterlibatan dirinya dengan satu kultus keagamaan dan belum enggan turun dari posisinya saat ini. Meskipun Ketua Kejaksaan Agung Seoul Pusat, Lee Young-Ryeol sudah mengatakan kalau Presiden Park Geun-Hye memiliki peran besar dalam skandal korupsi yang melibatkan orang kepercayaanya dan mengatakan presiden terlibat sebagai konspirator. 

Pengunduran Diri Pejabat Tinggi Korea dan Ressufle Pemerintahan

Sebelum akhirnya Park meminta maaf akan kekacauan publik yang disebabkan oleh dirinya dan isu skandal yang tersebar saat ini, Park sempat melakukan pengalihan isu dengan mengganti sejumlah pejabat penting dalam kabinetnya. Park telah memecah beberapa stafnya, termasuk mantan asistennya, Jeong Ho Seong yang ditahan atas tuduhan membocorkan informasi rahasia. Ia juga menunjuk perdana menteri baru sebagai usaha untuk menyelamatkan posisinya. 

Namun respon serius lainnya sejak skandal Presiden Park Gen Hye terungkap adalah pengunduran diri para pejabat tinggi setempat. Menurut sumber yang disampaikan oleh kantor kepresidenan, Presiden Park dikabarkan telah menerima surat pengunduran diri dari para pembantunya di pemerintahan. Juru bicara kantor presiden mengumumkan setidaknya ada tiga pembantu presiden Park yang sudah mengundurkan diri disusul dengan 10 staf senior Gedung Biru, instana negara Korsel.  

***

Belum selesai dengan kasus korupsi dan nepotisme yang menjerat presiden Korsel, terungkap kabar yang juga tidak kalah mengejutkan dan memicu kehebohan. Kantor Kepresidenan telah membeli 364 butir pil viagra yang membuat "Obat Kuat" sebagai salah satu kata kunci yang paling banyak ditulis warga korsel di kolom pencarian portal saat isu itu dilontarkan anggota parlemen dari kelompok oposisi, Partai Demokrat.

Pembelian "Obat Kuat" ini diakui benar adanya oleh perwakilan kantor Kepresidenan. Tapi mereka beragumen kalau ratusan pil itu digunakan untuk mengobati demam tinggi staf kantor presiden yang akan mengunjungi beberapa negara Afrika. Pembelian viagra, kosemtik dan obat anti-penuaan dibeli untuk menjaga kesehatan staff sesuai dengan rekomendasi ahli kesehatan. Namun pembelian pil viagra ini menambah serangkaian kasus yang menjadi tanya besar publik Korea. Rakyat Korea mencurigai kalau obat-obat ini digunakan sebagai efek perawatan dan obat perawatan kecantikan yang dilakukan Presiden Korea Selatan. 

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun