menggunakan peralatan dapur sebagai simbol penyampaian nasehat. Namun
dalam segi penyampaian ada sedikit modifikasi antara lain dalam hal bahasa dan
media iringan gendhing. Eksistensi yang ditunjukan oleh kesenian begalan dapat
dilihat dari masih dilaksanakannya kesenian begalan dalam upacara pernikahan
masyarakat Banyumas yaitu pada pernikahan anak sulung dengan anak sulung,
anak bungsu dengan anak bungsu, anak sulung dengan anak bungsu dan hajatan
pernikahan pertama kali, adanya adaptasi dan modifikasi dari pertunjukan
kesenian begalan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat,
adanya integrasi dengan komponen yang ada dalam masyarakat (hubungan antara
seniman dengan seniman, seniman dengan masyarakat, seniman dengan sesepuh
dalam usaha melestarikan kesenian begalan), adanya pemeliharaan pola (seniman