Platform Merdeka Mengajar (PMM) merupakan salah satu dari rangkaian Kebijakan Merdeka Belajar Kemdikbudristek, yakni  episode ke-15. PMM itu sendiri memuat berbagai hal yang dapat membantu guru dalam melakukan tugas pokok nya di sekolah. Salah satu menu di PMM yang memudahkan pekerjaan guru ialah Praktik Kinerja. Terhitung mulai Tahun 2024 menu Praktik Kinerja di PMM terintegrasi dengan E-Kinerja BKN sehingga Guru tidak perlu lagi mengisi E-Kinerja BKN. Dengan mengerjakan Praktik Kinerja di PMM, data akan dialirkan ke E-Kinerja BKN. Yang pada akhirnya akan mendapatkan SKP setiap akhir tahun.
Pelaksanaan Praktik Kinerja bertujuan untuk mendukung keteraturan pegawai (guru) dalam meningkatkan kinerja melalui 1 Sub-indikator kinerja pilihan dalam Siklus Peningkatan Kinerja. Adapun alur pelaksanaan praktik kinerja terdiri dari dua bagian penting, yakni Pelaksanaan Observasi dan Pelaksanaan Tindak Lanjut.
Dari beberapa rangkaian kegiatan yang ada bagian yang paling menegangkan bagi seorang guru ialah pelaksanaan observasi oleh atasan. Pada tahap ini, Kepala Sekolah memberikan penilaian berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan. Penilaian tersebut menjadi dasar bagi Guru untuk mempersiapkan upaya tindak lanjut yang dibutuhkan dalam pengembangan diri.
Saat atasan, dalam hal ini Kepala Sekolah melakukan observasi praktik kinerja secara otomatis guru akan melakukan upaya maksimal untuk menyusun kegiatan pembelajaran terbaik sesuai dengan indikator yang telah dipilih pada saat diskusi persiapan. Secara psikologis, ketika seorang guru mengajar dan didampingi oleh Kepala Sekolah, tentu akan muncul emosi-emosi kurang baik seperti, ketegangan, grogi, panik dan sejenisnya. Disinilah perlu tercipta rangkaian kegiatan Observasi Pembelajaran yang kondusif sehingga tidak menimbulkan rasa ketegangan.
Menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah untuk menciptakan rangkaian kegiatan observasi pembelajaran yang nyaman, kondusif dan tidak menegangkan. Dalam  hal ini Saya, selaku Kepala Sekolah menyandingkan observasi praktik kinerja dengan paradigma berpikir coaching. Dengan harapan akan berpengaruh kuat terhadap kualitas pembelajaran dan memberi pengalaman terbaik peserta didik dalam belajar.
Berkaitan dengan hal tersebut, praktik baik yang akan saya lakukan ialah  menciptakan rangkaian kegiatan observasi praktik kinerja dengan paradigma Coaching. Harapan saya hal ini akan berpengaruh kuat terhadap kualitas pembelajaran dan memberi pengalaman terbaik peserta didik dalam belajar.
Di sekolah kami pembelajaran di lakukan secara rutin. Berdasarkan modul ajar yang telah disusun bersama. Inovasi yang dilakukan sangat minim. Siswa belajar sekedar untuk menyelesaikan materi yang sudah ditetapkan selama satu tahun pelajaran. Para guru kurang bersemangat untuk melakukan inovasi.
Dimulai tahun pelajaran 2023/2024 saya sebagai Kepala Sekolah baru di SD N 2 Kapung mencanangkan program Observasi Pembelajaran dengan paradigma coaching yang akan dilaksanakan satu kali dalam satu semester. Semester pertama kami sepakat untuk melaksanakannya sebelum Penilaian Tengah Semester. Ketika observasi pembelajaran dilakukan beberapa guru merasa tegang, panik, grogi dan bahkan ada sebagian pembelajaran yang terlewatkan.
Setelah Observasi Pembelajaran di semester satu selesai, kami duduk bersama melakukan refleksi mengenai kegiatan tersebut. Di dalam refleksi tersebut terjadi diskusi dua arah, dari pihak guru dan kepala sekolah. Guru menyampaikan kesulitan dan tantangan yang ada, kemudian kami berusaha menyepakati solusi terbaik supaya observasi pembelajaran dapat dilaksanakan dan mencapai hasil yang diharapkan.
Pada saat kegiatan diskusi, saya memperkenalkan paradigma berpikir coaching berdasarkan materi yang telah saya pelajari saat mengikuti program guru penggerak angkatan 8. Kemudian kami bersama-sama bersepakat untuk melaksanakan observasi praktik kinerja dengan paradigma berpikir coaching.
Sebagai Kepala Sekolah saya bertanggung jawab untuk menciptakan observasi pembelajaran yang nyaman bagi guru, memenuhi kriteria di PMM dan membawa dampak positif bagi peserta didik. Tantangan yang saya hadapi dalam hal ini ialah menyamakan pemahaman terhadap guru mengenai pelaksanaan observasi praktik kinerja. Disamping itu kami juga belajar bersama mengenai coaching dan penerapannya dalam kegiatan observasi pembelajaran. Yang tidak kalah penting ialah menjalin komunikasi yang efektif baik secara formal maupun non formal sehingga mengurangi ketegangan guru saat observasi berlangsung.