Di tanah yang subur, hati yang busuk,
Koruptor penjajah, bermain dengan bom waktu.
Menggenggam kekuasaan, merampas hak rakyat,
Demi kepentingan pribadi, segala dilakukan dengan nyata.
Mereka tak peduli, derita yang tercipta,
Hanya harta dan kuasa, itulah yang dicita.
Dalam jubah kebohongan, mereka berlindung,
Baca juga: 17 Puisi Tentang Kehidupan
Sementara rakyat jelata, terus terpinggirkan dalam duka yang mendalam.
Dari zaman dulu hingga kini,
Koruptor penjajah, terus bertindak serupa dalam hening.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!