Dalam rumah tangga sudah pasti ada kewajiban suami istri yang harus dilakukan. Bekerja mencari nafkah adalah kewajiban seorang suami, lalu membersihkan rumah dan pekerjaan rumah tangga lainnya adalah kewajiban seorang istri.Â
Menurut saya "aturan" seperti itu sudah tidak berlaku untuk zaman sekarang ini. Kenapa? Karena saat ini banyak perempuan yang sudah menjadi istri ikut bekerja mencari nafkah bagi keluarganya, tidak menutup kemungkinan untuk suaminya.Â
Memang ada banyak alasan kenapa istri bekerja juga membantu suaminya, ada yang memang kebutuhan ekonomi keluarga mereka tinggi jadi harus ditopang oleh dua orang (suami dan istri), ada juga yang memang  ingin melakukan pengabdian kepada masyarakat, misalnya dokter, perawat, guru dan lainnya, serta ada juga yang memang ingin mengembangkan karirnya, karena sayang ijazah yang dipunya hanya disimpan  di lemari.Â
Seorang istri yang memilih untuk bekerja (apapun alasannya) harusnya memang sudah diberi izin suaminya. Karena ketika sudah menjadi istri maka kewajiban, izin dan lainnya sudah urusannya ke suami.
Ketika istri bekerja, harusnya dia tak boleh lupa dengan kewajiban yang harus dilakukan di rumah seperti memasak, menjaga anak, mencuci baju, menyetrika dan lain sebagainya. Memang ada beberapa rumah tangga yang mampu membayar orang lain untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga ini.Â
Tetapi jika rumah tangga belum mampu untuk membayar orang lain, maka semua pekerjaan rumah tangga ini harusnya dibagi dua, yaitu suami dan istri. Yup, karena mereka tinggal bersama sudah tentu kewajiban menjaga kebersihan rumah adalah tanggung jawab bersama bukan hanya istri.
Saya pernah melihat ada komentar laki-laki di Facebook saat membaca status teman saya (perempuan) tentang suami membantu pekerjaan rumah tangga. Katanya begini:
"itu istrinya ngelunjak kalau nyuruh suaminya ngerjain kerjaan rumah".
Helooow.. itu istri lho ya, bukan (maaf) pembantu. Iya juga kalau pembantu rumah tangga memang sudah tugasnya dan memang akan mendapat bayaran.Â
Rasanya kalau ketemu laki-laki seperti itu, ingin saya uwel-uwel mukanya. Ok, balik lagi ke topik. Bagi saya, seorang suami yang mau dan bersedia membantu istrinya mengerjakan tugas rumah tangga adalah suami yang sayang istri dan romantis. Kok bisa gitu? Ya iyalah, suami tipe ini tidak akan membiarkan istrinya capek. Karena dia tahu istrinya sudah seharian bekerja dan sampai rumah harus mengerjakan pekerjaan rumah.Â
O ya, ini juga berlaku untuk istri yang memang full di rumah. Karena pekerjaan di rumah itu tidak pernah ada habisnya, apalagi kalau punya anak kecil. Ini pengalaman saya saat libur, kalau libur justru saya tidak bisa istirahat karena harus mencuci, beres-beres, manalagi kalau Nadine rewel, aahh.. lebih riweh. Hehe..Â
Bagi saya seorang perempuan yang memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga seutuhnya itu luar biasa banget, karena capek dan pusingnya luar biasa. Pengabdian untuk keluarganya.
Coba bayangkan kalau suami tidak membantu pekerjaan istri, sudah pasti istrinya tidak bisa istirahat dan bawaannya pasti akan mengomel. Tidak capek aja istri suka mengomel apalagi kalau capek kan ya?Â
Menurut saya, suami harus membantu istrinya dalam mengerjakan tugas rumah tangga, misalnya mencuci, menyapu, atau memasak. Karena ternyata ada lho masakan suami yang lebih enak dari istrinya. Kalaupun tidak bisa melakukan ini, cobalah untuk main bersama anak.Â
Main dengan anak ini juga sangat membantu istri lho, karena biasanya kan anak akan "mengganggu" ibunya untuk beres-beres dan lain-lain. Tapi kalau diajak main kan pasti mereka tidak akan "mengganggu". Selain itu, mengajak bermain juga akan mendekatkan anak dan ayah.
Memang benar, suami harus membantu istri dalam mengerjakan tugas rumah tangga, tapi istri juga tidak boleh "semena-mena" menyuruh suaminya mengerjakan ini dan itu, sementara istri santai menonton televisi. Tapi kalau memang suami ingin memberikan "me time" untuk istrinya sah-sah saja sih. Intinya semua sudah disepakati bersama.Â
Yakin deh, istri itu udah senang kalau lihat suaminya meletakkan baju kotor ke keranjang baju kotor, meletakkan handuk di jemuran, dan mengambil nasi sendiri. Ini sudah sangat membantu, apalagi mengerjakan pekerjaan yang saya sebutkan di atas.
Jadi, haruskah Suami membantu pekerjaan rumah tangga? Sebagai suami yang hebat dan romantis, ya harus dong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H