Aku sih sebenarnya nggak mau Nadine kebiasaan temannya punya apa dia harus punya. Tapi gimanalah perasaan ibu kalau dengar anaknya pengen mainan dan ibunya nggak bisa beliin. Toh, sekarang juga mumpung ada uang. Akhirnya pulang kerja, aku ajak ayah Nadine untuk beli mainan itu aja dengan uang yang harusnya aku beliin sepatu. Sampai di rumah, Nadine seneeeng banget lihat mainan itu. Sayang waktu itu dia lagi agak demam, jadi nggak terlalu bersemangat. Tapi sekarang saat udah sehat, dia senang mainan cashier-cashier an itu.Â
Intinya sih sekarang kalau lihat sesuatu yang berhubungan dengan Nadine atau untuk Nadine, apapun dan berapapun diusahakan, tapi kalau untuk sendiri sebisa mungkin ya pakai aja yang ada (tapi namanya emak-emak ya pengen yang baru). Tapi masih bisa menahan diri. Â
Rasa senang Nadine membuat aku menutup mata untuk tak melihat sepatuku yang sudah agak "mangap", hehe.. nggak apa-apalah masih bisa dipakai kok, tinggal dijahit sedikit sudah nggak keliatan lagi, yang penting Nadine senang. Besok pasti ada berkat lagi untuk beli sepatuku. Anggap saja dengan sepatu sedikit "mangap" itu melatih aku untuk percaya diri bukan dengan apa yang aku gunakan. Apapun yang ada di dalam diriku, aku harus percaya diri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H