Mohon tunggu...
Priesda Dhita Melinda
Priesda Dhita Melinda Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari 2 orang anak perempuan dan juga seorang guru yang ingin terus belajar

Contact : 08992255429 / email : priesda@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini yang Harus Dilakukan Saat Menghadapi Psikotes

13 Maret 2018   12:18 Diperbarui: 13 Maret 2018   12:41 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat ya, datang lebih awal, jangan sampai terlambat. Karena meskipun Anda tetap diizinkan masuk dan mengikuti proses psikotes padahal Anda terlambat, perilaku Anda ini akan menjadi catatan tersendiri oleh penyelenggara psikotes dan bahkan ada lho instruktur psikotesnya jadi kurangnya respect dengan Anda.

4. Ikuti dan patuhi aturan serta petunjuk pengerjaan

Untuk Anda yang baru pertama kali mengikuti proses psikotes, pasti akan menyimak dengan baik instruksi yang diberikan oleh instrukturnya. Tetapi biasanya instruksi ini akan diabaikan oleh Anda yang sudah beberapa kali ikut psors psikotes. Memang sih, soal-soal psikotes kebanyakan sama, tetapi ingat beda instruktur akan berbeda gaya penyampaiannya, meskipun yang diinstruksikan juga sama. Perhatian Anda terhadap instruktur saat memberikan instruksi juga akan menjadi catatan tersendiri.

Selain instruksi yang harus dipatuhi, batasan waktu yang diberikan juga perlu diperhatikan. Jadi, ketika si instruktur bilang STOP, maka Anda harus berhenti. Jangan sekali-kali mencuri waktu, karena instruktur tahu lho kalau ada curang. 

5. Kerjakan dengan yakin dan percaya diri

Saat mengerjakan soal, tak perlu melihat teman di kanan dan di kiri. Selain nanti Anda dikira mencontek, tetapi hal ini justru akan membuat Anda menjadi kurang percaya diri dalam mengerjakan soal. Karena pada dasarnya soal psikotes tidak mempermasalahkan benar atau salah, tetapi lebih kepada kemampuan diri sendiri.

6. Serahkan hasilnya pada Tuhan

Setelah Anda sudah melakukan kelima hal di atas, berarti saatnya Anda menyerahkan hasilnya pada Tuhan. Anda sudah melakukan yang terbaik, jadi buat Tuhan yang melakukan bagiannya.

Setelah psikotes, biasanya proses berikut adalah FGD atau focus group discussion. Tetapi ada juga sih perusahaan yang tidak melakukan FGD. Baik, jika Anda harus mengikuti proses FGD, maka Anda harus aktif berdiskusi. Sampaikan pendapat Anda dengan cara yang baik, sesuai dengan tema yang dibahas dan jangan berlebihan. Aktif di sini bukan berarti Anda dominan, tetapi tetap menjaga batasan dan memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara. Jika ada yang tidak sepakat dengan ide atau pemikiran Anda, jangan marah.

Tetapi usahakan membawa orang itu setuju dengan Anda tanpa ada kesan Anda memaksanya. Tetapi jika memang pendapat Anda tidak terima ya jangan sedih, tetapi berusahalah untuk lapang dada dan menerimanya. Begitu pula saat Anda tidak setuju dengan pendapat orang lain, jangan menyerangnya tetapi buat penjelasan yang baik tentang alasan Anda menolaknya. Namun, Anda harus tetap ingat bahwa FGD ini berbatas waktu, sehingga Anda harus mengingatkan tim Anda, jangan sampai proses FGD ini berlangsung lebih lama dari waktu yang diberikan.

Setelah proses FGD, maka proses berikutnya adalah wawancara psikologis. Ada yang menyelenggarakan saat itu juga, tetapi ada juga yang dilaksanakan keesokan harinya. Kapan pun itu dilaksanakan, Anda harus tetap melakukan yang terbaik. Tips yang akan saya berikan adalah gunakan pakaian ternyaman Anda, tetapi ingat harus tetap rapi dan formal. Kalau bajunya ditentukan, maka ikutilah ketentuan itu. Datang 30 menit lebih awal dan percaya diri. Pada saat nama Anda dipanggil, berjalanlah dengan percaya diri dan yakin, bersalaman, dan duduklah jika memang dipersilakan. Tetapi jika si pewawancara lupa mempersilakan Anda duduk, maka meminta lah izin supaya Anda dapat duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun