Mohon tunggu...
Priesda Dhita Melinda
Priesda Dhita Melinda Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari 2 orang anak perempuan dan juga seorang guru yang ingin terus belajar

Contact : 08992255429 / email : priesda@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini yang Harus Dilakukan Saat Menghadapi Psikotes

13 Maret 2018   12:18 Diperbarui: 13 Maret 2018   12:41 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Psikotes merupakan salah satu rangkaian proses yang dilakukan pada saat rekruitmen karyawan baru. Biasanya suatu perusahaan akan menjalankan serangkaian proses tes, diantaranya tes akademik, psikotes, wawancara dan tes kesehatan. Tapi ada juga yang hanya wawancara saja, tergantung perusahaan.

Saat akan menghadapi psikotes maka tak perlu belajar, karena psikotes juga sendiri sebenarnya proses melihat potensi yang dimiliki seseorang, kemudian akan dilihat sesuai atau tidak antara potensi atau kepribadian yang dimiliki dengan pekerjaan yang akan diterimanya. Contoh, sebuah perusahaan membutuhkan seorang salesman, kita tahu seorang salesman itu harus pandai berkomunikasi, mudah bergaul, tahan terhadap tekanan. Pada hasil psikotes, diketahui bahwa orang ini komunikasinya kurang, ia kurang percaya diri dan senang bekerja di dalam ruangan. Sudah tentu, orang seperti ini tidak diterima sebagai salesman.

Akan tetapi, tipe seperti ini bisa ditempatkan pada bagian administrasi, karena bagian ini tidak memerlukan banyak komunikasi. Jadi kesimpulannya, psikotes bukan masalah pintar atau tidak pintar, bisa atau tidak bisa seseorang mengerjakan soal, melainkan masalah cocok atau tidak cocok dengan posisi yang akan diduduki. 

Kalau begitu, berarti saat akan menghadapi psikotes tak perlu belajar dong? Jawabannya ya. Karena pada dasarnya soal-soal pada psikotes hanya membutuhkan logika, konsentrasi dan daya tahan saat mengerjakan soal. Tak belajar pun tak apa. Berbeda kalau tes akademik, tentu seseorang harus belajar.

Lalu apa saja yang dipersiapkan pada saat psikotes? Berikut saya bahas satu-satu ya. 

1. Istirahat dan tidur yang cukup.

Sehari sebelum psikotes berlangsung, baiknya Anda jangan melakukan aktivitas yang berat. Kalaupun memang aktivitas ini tidak bisa Anda tinggalkan, maka tidurlah lebih cepat dari biasanya. Walaupun tidak bisa memejamkan mata, merebahkan diri di tempat tidur tanpa melakukan aktivitas apapun sudah cukup membuat Anda beristirahat. Hal ini dilakukan untuk menjaga tubuh Anda agar tetap fit, karena psikotes membutuhkan daya tahan yang kuat.

2. Sarapan

Usahakan untuk sarapan sebelum Anda berangkat menuju tempat tes. Kalaupun Anda tidak terbiasa sarapan, cobalah untuk makan sedikit saja, kecuali jika Anda kalau sarapan justru perutnya sakit, maka jangan lakukan. Cukup minum teh atau kopi saja. Jangan lupa bawa bekal minum atau snack.

3. Datang lebih awal

Datanglah 30 menit lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Misalnya, psikotes akan dilakukan pukul 08.00, maka Anda harus sudah sampai pukul 07.30. Hal ini dilakukan supaya Anda dapat menyesuaikan diri dengan tempat tes. Kalau memang diizinkan untuk masuk ruangan, maka masuklah. Duduk saja di dalam ruangan, boleh main HP sambil menunggu. Ingat, tak perlu belajar lagi, Anda hanya butuh menyesuaikan diri dengan tempat tes supaya Anda merasa nyaman. O, ya pilih juga tempat duduk yang berada di depan. Tetapi kalau memang sudah ditentukan, duduklah dimana Anda harus duduk. Karena ada beberapa penyelenggara yang mengatur posisi duduk berdasarkan nomor peserta, tetapi ada juga yang membebaskan peserta duduk dimana saja. 

Ingat ya, datang lebih awal, jangan sampai terlambat. Karena meskipun Anda tetap diizinkan masuk dan mengikuti proses psikotes padahal Anda terlambat, perilaku Anda ini akan menjadi catatan tersendiri oleh penyelenggara psikotes dan bahkan ada lho instruktur psikotesnya jadi kurangnya respect dengan Anda.

4. Ikuti dan patuhi aturan serta petunjuk pengerjaan

Untuk Anda yang baru pertama kali mengikuti proses psikotes, pasti akan menyimak dengan baik instruksi yang diberikan oleh instrukturnya. Tetapi biasanya instruksi ini akan diabaikan oleh Anda yang sudah beberapa kali ikut psors psikotes. Memang sih, soal-soal psikotes kebanyakan sama, tetapi ingat beda instruktur akan berbeda gaya penyampaiannya, meskipun yang diinstruksikan juga sama. Perhatian Anda terhadap instruktur saat memberikan instruksi juga akan menjadi catatan tersendiri.

Selain instruksi yang harus dipatuhi, batasan waktu yang diberikan juga perlu diperhatikan. Jadi, ketika si instruktur bilang STOP, maka Anda harus berhenti. Jangan sekali-kali mencuri waktu, karena instruktur tahu lho kalau ada curang. 

5. Kerjakan dengan yakin dan percaya diri

Saat mengerjakan soal, tak perlu melihat teman di kanan dan di kiri. Selain nanti Anda dikira mencontek, tetapi hal ini justru akan membuat Anda menjadi kurang percaya diri dalam mengerjakan soal. Karena pada dasarnya soal psikotes tidak mempermasalahkan benar atau salah, tetapi lebih kepada kemampuan diri sendiri.

6. Serahkan hasilnya pada Tuhan

Setelah Anda sudah melakukan kelima hal di atas, berarti saatnya Anda menyerahkan hasilnya pada Tuhan. Anda sudah melakukan yang terbaik, jadi buat Tuhan yang melakukan bagiannya.

Setelah psikotes, biasanya proses berikut adalah FGD atau focus group discussion. Tetapi ada juga sih perusahaan yang tidak melakukan FGD. Baik, jika Anda harus mengikuti proses FGD, maka Anda harus aktif berdiskusi. Sampaikan pendapat Anda dengan cara yang baik, sesuai dengan tema yang dibahas dan jangan berlebihan. Aktif di sini bukan berarti Anda dominan, tetapi tetap menjaga batasan dan memberikan kesempatan orang lain untuk berbicara. Jika ada yang tidak sepakat dengan ide atau pemikiran Anda, jangan marah.

Tetapi usahakan membawa orang itu setuju dengan Anda tanpa ada kesan Anda memaksanya. Tetapi jika memang pendapat Anda tidak terima ya jangan sedih, tetapi berusahalah untuk lapang dada dan menerimanya. Begitu pula saat Anda tidak setuju dengan pendapat orang lain, jangan menyerangnya tetapi buat penjelasan yang baik tentang alasan Anda menolaknya. Namun, Anda harus tetap ingat bahwa FGD ini berbatas waktu, sehingga Anda harus mengingatkan tim Anda, jangan sampai proses FGD ini berlangsung lebih lama dari waktu yang diberikan.

Setelah proses FGD, maka proses berikutnya adalah wawancara psikologis. Ada yang menyelenggarakan saat itu juga, tetapi ada juga yang dilaksanakan keesokan harinya. Kapan pun itu dilaksanakan, Anda harus tetap melakukan yang terbaik. Tips yang akan saya berikan adalah gunakan pakaian ternyaman Anda, tetapi ingat harus tetap rapi dan formal. Kalau bajunya ditentukan, maka ikutilah ketentuan itu. Datang 30 menit lebih awal dan percaya diri. Pada saat nama Anda dipanggil, berjalanlah dengan percaya diri dan yakin, bersalaman, dan duduklah jika memang dipersilakan. Tetapi jika si pewawancara lupa mempersilakan Anda duduk, maka meminta lah izin supaya Anda dapat duduk.

Posisi duduk harus tegak, boleh menyender bagian belakang kursi tetapi sedikit saja, usahakan. Usahakan untuk tetap rileks dan tenang sehingga membuat Anda nyaman. Jawablah sesuai dengan pertanyaan yang diajukan pewawancara dengan yakin dan percaya diri. Usahakan dalam menjawab harus cepat, jangan terlalu banyak berpikir atau diam sebelum menjawab, karena hal ini mengesankan ada kebohongan dibalik jawaban Anda. Setelah pewawancara mengganggap wawancara ini selesai, maka bersalaman dan ucapkan terima kasih. Berdoa lagi untuk hasil yang terbaik 

Tips-tips di atas, sudah pernah saya berikan kepada teman-teman saya yang akan mengikuti proses psikotes. Puji Tuhan, mereka berhasil, kalaupun tidak berhasil karena memang bukan potensinya dalam pekerjaan itu. 

Sekali lagi saya tekankan, bahwa psikotes bukan masalah pintar dan tidak pintar, bisa dan tidak bisa, tetapi lebih kepada cocok atau tidak cocok. Lakukan saja yang terbaik, hasilnya serahkan pada Tuhan.

Good luck. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun