Mohon tunggu...
Anjar Priandoyo
Anjar Priandoyo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaya dari Peternak Tuyul

7 April 2016   18:58 Diperbarui: 7 April 2016   19:09 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuyul adalah mahluk gaib berwujud anak kecil yang populer di kawasan Asia Tenggara. Di Thailand Tuyul disebut Koman-tong, di Kamboja di sebuah Cohen Kroh dan di Korea disebut Do Yeol. Di Indonesia mahluk gaib ini identik dengan pesugihan, metode untuk memperoleh kekayaan secara tidak wajar. Tuyul bisa menghasilan uang bagi pemeliharanya tanpa perlu bekerja secara fisik. Tuyul gaib dan tidak wajar, tapi tuyul menghasilkan uang sungguhan yang tidak gaib.

Fenomena tuyul merupakan fenomena budaya kearifan lokal yang bisa menjelaskan mengapa orang bisa kaya secara mendadak. Kearifan lokal menjelaskan bahwa kekayaan secara mendadak bisa didapatkan bila seseorang memiliki tuyul, lengkap dengan segala komitmennya seperti memberikan tuyul makan, hingga proteksi dari tuyul melalui kepiting. Fenomena tuyul ini dibangun secara sistematis, mulai dari ritual, seremonial hingga implementasinya.

[caption caption="Pertumbuhan Internet di Indonesia"][/caption]Menyikapi fenomena tuyul di Indonesia bisa dilihat dari grafik diatas. Grafik diatas merupakan grafik pertumbuhan internet di Indonesia yang dibuat oleh APJII. Grafik diatas menunjukkan rata-rata pertumbuhan hampir 30% pertahunnya. Ada yang salah dengan grafik ini? bukankah ini grafik pertumbuhan yang wajar? lalu dimana tuyulnya?

Sebelum dilanjutkan, kita semua harus memahami bahwa grafik pertumbuhan seperti diatas adalah grafik yang tidak wajar. Grafik ini tidak wajar dalam artian pertumbuhan normal (organik) dalam masa stabil berada dalam kisaran 10% pertahunnya.

Jangankan angka 30% pertahun, angka 20% pertumbuhan pertahun juga merupakan pertumbuhan yang tidak wajar. Contohnya adalah adalah visi presiden yang meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dua kali lipat dalam waktu 5 tahun (100% dalam 5 tahun, yang artinya 20% per tahun).

Tidak wajar dalam hal ini bukan mengacu bahwa data APJII tidak akurat, data yang kurang lebih sama juga diproduksi oleh Kominfo dan lembaga riset internasional. Tidak wajar ini bukan pula mengacu bahwa visi presiden tidak realistis. Pertumbuhan yang tidak wajar ini artinya ada sesuatu yang tidak normal yang mendorong angka pertumbuhan ini sebelum pada akhirnya menjadi stabil, berada pada kisaran 10% per tahun. Tidak wajar bisa berarti buruk dan berarti baik.

Dengan tingkat pertumbuhan 30% per tahun, artinya perubahan yang normalnya terjadi setahun sekali bisa terjadi tiga kali dalam satu tahun. Kegaduhan politik disosial media yang siklusnya terjadi setiap pemilu lima tahun sekali bisa terjadi setiap tahun atau malah menjadi setiap hari dan jam.

Grafik diatas tidak bisa bicara banyak tentang masa lalu dan masa depan. Penjelasan mengenai masa lalu saja bisa salah, misalnya karena ada perubahan dari mengakses internet lewat komputer ke mengakses internet lewat smartphone. Grafik diatas juga tidak bisa membantu banyak ketika instagram artis sekarang lebih menjadi tempat orang jualan mulai dari baju hingga sepatu.

Grafik diatas sebenarnya menjelaskan bahwa ketika kita berencana melakukan sesuatu, maka sesuatu itu sudah terlambat. Contohnya adalah jika kita ingin bersaing dalam membuat toko online. Orang yang sudah membuka toko online pada tahun 2005 misalnya, sudah menutup toko onlinenya di tahun 2008 dan mengembangkan toko yang bergerak dalam sektor riil dan menikmati pertumbuhan stabil di angka 10% hingga sekarang. Bayangkan jika kita baru memulai membuka toko online di tahun 2016. Bisa dibayangkan betapa terlambatnya toko online kita.

Sayangnya untuk membuktikan kita terlambat atau tidak maka kita harus mencobanya secara serius. Paling tidak dibutuhkan usaha maksimal selama 1 tahun untuk menentukan apakah celah yang kita bidik ini menghasilkan atau tidak. Sama seperti memancing ikan, kita tidak bisa berpindah-pindah dalam hitungan detik untuk memancing ikan, dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk menentukan apakah lahan ini menghasilkan atau tidak.

Selanjutnya apa? Grafik diatas juga menjelaskan kenapa akhir dari grafik pertumbuhan ini adalah konflik. Ketika pertumbuhan sangat cepat, maka respon manusia adalah konflik. Sama seperti konflik haters dan lovers, baik untuk produk politik hingga produk fashion. Pada akhirnya akan ada sedikit orang yang menikmati keuntungan sangat besar, sementara sebagian besar populasi justru berperang dengan sesamanya.

Bagaimana agar kita mendapat kesempatan? Karena perubahan terjadi secara random maka manusia bisa saja melakukan spekulasi. Sayangnya spekulasi ini tidak bisa diciptakan melalui proses sistematis. Spekulasi dilakukan secara abstrak dan tidak terkendali. Lebih sering melalui sebuah gebrakan atau keputusan ekstrim lainnya.

Lalu apa hubungan antara grafik pertumbuhan internet diatas dengan tuyul? pertumbuhan internet diatas sama gaibnya dengan tuyul, dan sama tidak wajarnya dengan tuyul, tapi sama-sama menghasilkan uang sungguhan, sama seperti tuyul. Beberapa orang berhasil menjadi kaya dari pertumbuhan yang tidak wajar, tapi lebih banyak yang gagal dari peternak tuyul. Peternak Tuyul pada dasarnya mengajarkan prinsip siklus pertumbuhan naik turun yang wajar. Sebagaimana kata banyak orang, yang kaya adalah yang beternak tuyul, bukan hanya punya satu tuyul.

Peternak Tuyul = PErTumbuhan NAiK TUrun Yang betUL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun