Sedangkan peserta didik dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami materi yang disajikan dengan aktivitas seperti praktikum, membuat peta konsep sebelum memulai materi pembelajaran atau gerakan-gerakan yang berkaitan dengan materi pembelahajaran.
3. Guru harus mampu menghidupkan kemampuan sikap yang baik dari peserta didik
Guru tidak hanya fokus pada aspek kognitif peserta didik saja melainkan harus mampu menghidupkan aspek sikap pada peserta didik. Terutama aspek sikap bertanggungjawab pada diri sendiri. Yakinkan kepada peserta didik bahwa orang sukses kebanyakan adalah orang-orang yang selalu mengandalkan diri sendiri.Â
Jika rasa tanggungjawab peserta didik sudah muncul maka peserta didik akan termotivasi menjalankan hidup dengan baik termasuk dalam menyelesaikan proses pembelajaran.
4. Bantu peserta didik untuk membuat jadwal 24 jam-nya, dan ingatkan agar disiplin
Guru dapat membantu peserta didik membuat jadwal kegiatan 24 jam-nya agar setelah peserta didik pulang dari sekolah tetap memiliki waktu untuk belajar mandiri.Â
Buatlah grup whatsapp  kelas dan ingatkan selalu peserta didik agar melaksanakan kegiatan di rumahnya sesuai jadwal yang sudah dibuat. Hal ini akan membuat peserta didik merasa padat kegiatan, dapat mengurangi waktu untuk bermain gadget apalagi untuk hal-hal yang kurang perlu.Â
Jika peserta didik masih di dalam fase usia SD sampai SMP, ijinkan kegiatan bermain ada di dalam jadwal keseharian mereka, kegiatan yang produktif tanpa mengurangi usia bermain mereka sangat penting agar peserta didik dapat merasa puas telah memiliki masa bermain yang cukup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H