Mohon tunggu...
Previani Mustikartini
Previani Mustikartini Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru

Saya suka bertemu dengan anak-anak, mendengarkan musik dan bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Cara Meningkatkan Minat Peserta Didik pada Pembelajaran IPA

6 September 2022   10:31 Diperbarui: 6 September 2022   10:34 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Minat peserta didik di dalam pembelajaran adalah hal yang perlu diperhatikan oleh guru. Menurut para ahli, minat dapat diartikan sebagai rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat adalah hal yang dapat membuat peserta didik tertarik dengan pembelajaran. Minat peserta didik dapat disebut sebagai akar dari motivasi peserta didik. 

Apabila peserta didik memiliki minat terhadap sebuah pelajaran, mereka akan termotivasi untuk mengikuti semua proses pembelajaran dengan fokus sehingga akan mempengaruhi hasil atau prestasi belajar peserta didik. Ada beberapa hal yang bisa guru usahakan agar minat peserta didik optimal, yaitu :

1. Guru harus menyampaikan manfaat dari ilmu yang akan diajarkan untuk kehidupan nyata peserta didik

Contohnya, saat guru akan mengajarkan materi sistem pencernaan maka guru harus memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa peserta didik harus bisa menjaga kesehatan organ-organ sistem pencernaan agar terhindar dari gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan. 

Berikan juga contoh beberapa macam gangguan sistem pencernaan yang tidak asing bagi peserta didik, seperti maag, usus buntu, diabetes, faktor penyebab penyakit tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.

Ini semua akan menjadi penting bagi peserta didik jika guru juga dapat menjelaskan bahwa selain harus menjaga kesehatan diri sendiri, kita juga harus menjaga kesehatan keluarga kita dan orang-orang yang kita sayangi. 

Manfaat dari materi yang akan guru ajarkan juga bisa guru kaitkan dengan profesi yang peserta didik cita-citakan. Dengan begitu, peserta didik akan lebih bersemangat dalam pembelajaran.

2. Guru harus menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan gaya belajar peserta didik

Guru perlu mengetahui karakteritik peserta didiknya. Minimal guru mengetahui gaya belajar peserta didik, berapa persen peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori, berapa persen yang visual dan berapa persen yang kinestetik. 

Gaya belajar peserta didik bisa guru amati menggunakan indera, wawancara atau angket. Peserta didik yang memiliki gaya belajar auditori cenderung mudah memahami jika materi disajikan dengan bentuk video, radio, lagu tau nyanyian. 

Peserta didik dengan gaya belajar visual akan cenderung lebih mudah memahami materi yang disajikan dengan video pembelajaran, torso, charta maupun peta. 

Sedangkan peserta didik dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami materi yang disajikan dengan aktivitas seperti praktikum, membuat peta konsep sebelum memulai materi pembelajaran atau gerakan-gerakan yang berkaitan dengan materi pembelahajaran.

3. Guru harus mampu menghidupkan kemampuan sikap yang baik dari peserta didik

Guru tidak hanya fokus pada aspek kognitif peserta didik saja melainkan harus mampu menghidupkan aspek sikap pada peserta didik. Terutama aspek sikap bertanggungjawab pada diri sendiri. Yakinkan kepada peserta didik bahwa orang sukses kebanyakan adalah orang-orang yang selalu mengandalkan diri sendiri. 

Jika rasa tanggungjawab peserta didik sudah muncul maka peserta didik akan termotivasi menjalankan hidup dengan baik termasuk dalam menyelesaikan proses pembelajaran.

4. Bantu peserta didik untuk membuat jadwal 24 jam-nya, dan ingatkan agar disiplin

Guru dapat membantu peserta didik membuat jadwal kegiatan 24 jam-nya agar setelah peserta didik pulang dari sekolah tetap memiliki waktu untuk belajar mandiri. 

Buatlah grup whatsapp  kelas dan ingatkan selalu peserta didik agar melaksanakan kegiatan di rumahnya sesuai jadwal yang sudah dibuat. Hal ini akan membuat peserta didik merasa padat kegiatan, dapat mengurangi waktu untuk bermain gadget apalagi untuk hal-hal yang kurang perlu. 

Jika peserta didik masih di dalam fase usia SD sampai SMP, ijinkan kegiatan bermain ada di dalam jadwal keseharian mereka, kegiatan yang produktif tanpa mengurangi usia bermain mereka sangat penting agar peserta didik dapat merasa puas telah memiliki masa bermain yang cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun