Mohon tunggu...
Pretty Aziza
Pretty Aziza Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Universitas Krisnadwipayana

Seorang dosen Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang berpengalaman dan memiliki fokus pada Organizational Citizenship Behavior (OCB), khususnya dalam konteks keberagaman dan inklusi. Selain mengajar, juga aktif dalam penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Saya juga memiliki perhatian khusus pada pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing pasar. Dalam aktivitas akademik dan profesional, saya sering mengintegrasikan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menciptakan solusi inovatif bagi tantangan MSDM di berbagai sektor. Saya berkomitmen untuk memajukan pengelolaan SDM yang berkelanjutan dan inklusif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

AI : Sahabat atau Pengganti ? Masa Depan Pekerjaan di Era Teknologi Cerdas

27 Desember 2024   11:44 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:05 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Mesin Kecerdasan Buatan. 

Keterampilan ini tidak mudah digantikan oleh AI, karena melibatkan empati dan hubungan interpersonal.

  • Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan

    • Ikuti kursus online atau pelatihan yang relevan dengan perkembangan teknologi.

    • Perusahaan perlu mengadopsi program pelatihan berbasis teknologi dan Critical Thinking untuk meningkatkan daya saing karyawannya.

  • Peran Institusi Pendidikan dan Pemerintah
    Agar tenaga kerja Indonesia siap menghadapi era AI, kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting. Institusi pendidikan harus mengintegrasikan literasi digital dan Critical Thinking dalam kurikulum. Pemerintah juga perlu mendorong inisiatif seperti pelatihan kerja berbasis teknologi dan insentif bagi perusahaan yang mendukung pengembangan SDM, khususnya dalam literasi digital dan Critical Thinking, agar program insentif ini lebih terarah dan berdampak signifikan.

    Kesimpulan

    AI adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Tantangannya adalah bagaimana kita, sebagai manusia, dapat memanfaatkan AI sebagai asisten yang mendukung pekerjaan, dengan manusia tetap sebagai subjek utama yang menentukan hasil diskusi dengan AI. Dengan mengasah Critical Thinking, manusia dapat unggul dalam persaingan dengan sesama manusia yang menggunakan AI secara efektif. Masa depan pekerjaan bukanlah tentang bersaing dengan mesin, tetapi tentang bagaimana manusia yang menguasai teknologi dapat bersinergi untuk menciptakan dunia kerja yang lebih inovatif dan berdaya saing.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun