Mohon tunggu...
Shankara Dama
Shankara Dama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Never ending spirit

"Semangatku tidak pernah berakhir "

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Keris di Atas Dupa

1 Juli 2023   09:20 Diperbarui: 1 Juli 2023   09:55 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan nama Saya adalah Dena, Saya seorang karyawan swasta di bidang finance. Pada tahun kedua, tugas dari kantor mengharuskan saya berkunjung ke salah satu rumah nasabah yang bermasalah.

Pada suatu pagi di kantor...ada Seli, rekan kerja saya yang akan mendampingi kunjungan ke rumah nasabah.  Pagi itu juga, kami mempersiapkan berkas-berkas yang perlu di bawa selama bertugas.

Sebut saja, nama nasabah tersebut adalah Pak Yono.

Baca juga: Kaki Misterius

"Seli...kita segera berangkat ke rumah Pak Yono, perjalanan kita nanti cukup lama, terus naik motor Sel..." ajakku dengan terburu-buru sambil meraih jaket dan kunci motor.

"Oke Den!!...berkas-berkas juga sudah kubawa" imbuh Seli.

Perjalanan menuju rumah  Pak Yono cukup jauh, kira-kira dua puluh lima kilometer dari kantor kami.  Dalam perjalanan kami menyusuri jalan berliku, jalanan yang naik turun dengan kelokan tajam.  Selain itu, pandangan di depan sangat berkabut, hawa dingin pun semakin mencengkeram kulit, telinga kami juga terasa sakit karna tekanan udara yang tidak kontras.  Kendaraan besar berlalu lalang yang membuat kami sangat berhati-hati selama di perjalanan.

Sesampai di rumah Pak Yono yang tepat berada di kiri jalan, terlihat rumah Pak Yono yang kecil, sederhana, terdapat sumur di halaman depan rumah, dan tanah yang hitam karena basah bekas di guyur air hujan semalam.

Kami merasa hari sudah hampir siang, tetapi tak ada satupun warga kampung disitu yang berlalu lalang.  Hanya sepi yang kami dapatkan...

Pekerjaan Pak Yono adalah sebagai buruh tani di salah satu kebun milik tetangganya, jika tidak sebagai buruh tani, keseharian Pak Yono hanya di rumah tanpa ada kegiatan yang menghasilkan.  Beliau memiliki dua orang anak laki-laki, anak sulung sudah beranjak dewasa dan anak kedua masih balita.

"Permisi....Tok...tok...tok!!!" saya pun mengetuk pintu kayu yang terlihat sudah usang dan berlubang-lubang.  Belum lama kemudian pintu kayu itu terbuka, terlihat anak kecil yang sepertinya anak Pak Yono.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun