Mohon tunggu...
Shankara Dama
Shankara Dama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Never ending spirit

"Semangatku tidak pernah berakhir "

Selanjutnya

Tutup

Horor

Lambaian Tangan Gadis Berkepang

3 Juni 2023   10:00 Diperbarui: 3 Juni 2023   10:04 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah aku mendengar cerita Ara, segera aku masuk kedalam rumah bersama Ara dan tanya ke Kak Arin yang sedang berada di dapur…”Kak, coba deh tanya ke Kak Indah, emang apa ada perempuan yang tinggal dengan Kak Indah selain suami dan anak laki-laki nya…” tanyaku dengan tiba-tiba.

“Iya dek.. dirumah Kak Indah tuh ada perempuan kecil yang biasa berada di lantai dua.. Sebetulnya dia baik kok”. “Rumah yang di tempati itu dulu bekas rumah orang belanda, ditempati keluarga yang mempunyai anak perempuan berusia 6 tahun.  Kemudian anak perempuan itu meninggal karena jatuh dari lantai dua.  Dan tidak lama kemudian ayah dan ibunya pindah dari rumah itu”  Jelas Kak Arin panjang lebar.

Dan …“Noni belanda itu yang telah melambaikan tangan ke Ara” imbuh kak Arin. “Loh..loh.. Kakak kok tau semua asal-usul noni belanda dirumah Kak Indah?” tanyaku kembali kaget.  “Tau dong…Kak Indah yang cerita semua kejadian tentang noni belanda di lantai dua rumahnya” 

Cerita Kak Arin dua minggu lalu …

            Liburan sekolah, Ika dan Onza ingin menginap di rumah Kak Indah, biar anak-anak happy, it’s oke lah aku mengizinkan mereka menginap di rumah kak Indah.  Malam hari kita bertiga baru sampai di rumah Kak Indah, hari sudah larut, suasana rumah kak Indah minim penerangan, anak tangga menuju ke lantai atas terlihat gelap dan suram.  Akupun segera masuk kamar dan anak-anak pasti tak sempat bermain dulu dan langsung tidur di kamar bawah.  Sejenak aku mendengar langkah kaki kecil dari anak tangga, tak kuhiraukan karna mungkin itu Bintang putra kak Indah sedang turun tangga. 

            Kreeek…suara pintu kamar Ika terbuka pelan, Ika yang mengenakan baju tidur berjalan keluar kamar sambil memejamkan mata seolah ada yang mengajak dia keluar kamar.  Tak lama kemudian Ika duduk di lantai ruang tengah….”Suara apa itu? Kok kayak ada suara anak perempuan menyanyi lirih, dan suara ketawa pelan seperti suara Ika…Loh dimana Ika?pintu kamar juga terbuka” gumamku lirih saat tiba-tiba terbangun dengan mata membelalak dan kaget sambil melihat Ika tidak ada di ranjang tidurnya.

            Akupun segera keluar kamar menuju suara nyanyian itu dan suara tawaan Ika, suasana begitu menegangkan semua sudut ruangan gelap tanpa penerangan. Di ruang tengah, aku melihat Ika sedang bercanda dan bertepuk tangan di ruang tengah… seketika angin kencang menyilakkan tirai jendela, terdengar suara pintu kamar terbanting keras di lantai dua.  Jantungku berdebar kencang dan segera ku panggil dan ku hampiri Ika.  “Ika…ika…sedang apa kamu disini nak??? Ayo ke kamar !!!.  Segera ku gendong Ika yang masih kebingungan masuk ke kamar lagi dan pintu kamar pun langsung ku tutup rapat dan ku kunci.  Akan tetapi suara di lantai dua kembali gemuruh dengan lemparan benda- benda pecah ke dinding.  Sekejap suara gemuruh itu kembali sunyi, akupun dengan rasa was-was kembali tidur.

Keesokan paginya, kita semua beraktifitas. Aku dan Kak Indah di dapur memasak untuk sarapan anak-anak, lalu Ika, Ozan dan Bintang, sedang bermain di ruang keluarga.  Sepintas aku melihat Bintang dan Ozan yang berlari-lari di dalam rumah sedang ninggalin Ika maen sendirian, mentang-mentang Ika adek perempuan sendirian. Sambil mondar-mandir aku menyiapkan sarapan untuk anak-anak, aku melihat dan mendengar Ika sedang ngobrol dan bercanda dengan seseorang yang asik sambil bermain, tapi entahlah dia hanya sendirian bermain di depan TV.  Segera saja aku panggil Ika menuju ke dapur dan kuminta untuk membantuku dan bibi nya yang sedang menyiapkan sarapan.  Sambil ku bertanya, “adek tadi lagi ngobrol sama siapa, kok ndak maen sama kakak?” tanyaku penuh dengan rasa penasaran dan cemas.  “Itu mah, kakak cantiknya ngajak aku maen… ya aku mau saja” jawab Ika tanpa rasa takut

            Gemuruh riuh suara mainan Ika yang berkali-kali terlempar di dinding ruang tengah, angin kencang berhembus dari luar… suasana pun jadi menegangkan dan ngeri, kita semua yang di dalam rumah terdiam melihat mainan Ika berserakan karena amukan sosok kelabu yang tidak begitu terlihat jelas.  Akupun membelalak kaget, takut karna suasana yang semakin gemuruh.

            Tidak lama kemudian kak Indah mulai bergerak jalan ke ruang tengah dan seketika hilang suara gemuruh riuh itu… Setelah peristiwa itu Kak Indah baru bercerita semua tentang Noni belanda ke Kakak.  Noni belanda itu akan marah jika temannya dilarang bermain dengannya.  Dia suka dengan anak-anak perempuan seperti  Ara juga.... Dan yang pasti peristiwa ini akan terulang kembali jika ada anak-anak perempuan lain datang ke rumah Kak Indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun