Mohon tunggu...
Pipit Agustin
Pipit Agustin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seniman Tepung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampung Moderasi Beragama, Meratakan Sekularisme ke Pelosok Desa?

12 Agustus 2023   15:13 Diperbarui: 12 Agustus 2023   15:18 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya-upaya kotor semacam ini sungguh tidak intelektual, bahkan makin memberikan kesan bahwa penguasa otoriter, represif, dan anti-Islam. Sebaliknya, sungguh makin menegaskan identitas sistem sekuler yang dianut sekarang.

Sungguh, kekacauan sosial yang terjadi didominasi oleh kebijakan politik, bukan soal agama sebagaimana dinarasikan oleh penguasa.

Pada titik ini, jelas kita tidak boleh bergeming. Masyarakat  di luar sana harus diselamatkan pemikirannya agar tidak mudah jatuh tersesat ke dalam kubangan moderasi beragama dengan berbagai derivatnya.

Pada akhirnya, kaum muslim harus sadar bahwa membela selain Islam hanya akan berbuah kehinaan. Ini sebagaimana nasihat Khalifah Umar bin Khaththab ra. kepada para sahabat dan juga kaum muslim saat penaklukan Al-Quds, "Wahai saudaraku, sungguh kita pernah terhinakan hingga Allah memuliakan kita dengan Islam. Kalau kita mencari kemuliaan selain Islam, Allah akan menghinakan kita kembali."

Nasihat Khalifah Umar ra. tersebut sejalan dengan sabda Rasulullah saw., "Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya." (HR Ad-Daruquthni).

Demikian halnya dengan firman Allah Taala dalam QS Ali Imran [3] ayat 110, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."

Hanya dengan membela Islam sajalah kaum muslim bisa tinggi, terhormat, bermartabat, bahkan menjadi umat terbaik di hadapan umat-umat lain di seluruh dunia. Identitas ini pun telah terbukti selama 13 abad lamanya dengan torehan tinta sejarah tegaknya Khilafah yang wilayahnya membentang dari timur hingga ke barat.

Umat Islam tidak boleh latah mengaruskan moderasi beragama yang sejatinya adalah sekularisme. Tetapi, umat islam harus semakin patuh pada ajaran agamanya, dengan keyakinan yang kafah terhadap islam dan syariatnya.

Sebagaimana Firman Allah Swt, "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 208). Wallahua'lambissawwab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun