Allah juga berfirman: "Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih." (QS An-Nahl: 63)
Sungguh nyata kebodohan umat tanpa adanya perisai dari negara (khilafah) dan pemimpin yang kapabel (khalifah). Umat terjerumus dalam klaim-klaim batil akibat bisikan setan yang terkutuk. Di sinilah urgensi keberadaan pemimpin dan sistem yang kapael membersihkan umat dari kekacauan (clutter) dalam pemahaman dan dalam keimanan. Kekacauan itu akan berakhir jika umat islam meninggalkan sekularisme dan kembali berislam secara kaffah.
"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 208). Wallahua'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H