Pembuatan Bedengan: Pembuatan bedengan berguna untuk mencegah tanaman rebah dan meningkatkan sistem drainase pada lahan. Bedengan biasanya dibuat selebar 70-100 cm dengan tinggi sekitar 10-20 cm.
Pemupukan: Pemupukan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman sangat penting untuk meningkatkan hasil. Pupuk kandang dan pupuk NPK yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis jagung yang ditanam.
Penyiraman dan Pengendalian Hama: Jagung memerlukan penyiraman yang cukup, terutama pada fase pertumbuhan awal hingga fase pematangan. Pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pestisida alami atau kimia perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan pada tanaman.
Panen Jagung
Jagung umumnya dapat dipanen sekitar 100 hari setelah tanam (HST), tergantung pada varietas yang digunakan. Ciri-ciri jagung yang siap panen adalah klobot yang mengering dan berubah warna menjadi kekuningan, serta biji yang keras dan matang sempurna.
Kesimpulan
Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang kaya manfaat dan memiliki peran yang sangat penting dalam ketahanan pangan Indonesia. Dengan berbagai jenis yang dikembangkan dan teknik budidaya yang tepat, jagung dapat menjadi salah satu komoditas unggulan dalam mendukung diversifikasi pangan serta meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H