Mohon tunggu...
Novada Purwadi
Novada Purwadi Mohon Tunggu... -

Seorang borjuis kecil yang berusaha membantu kaum proletar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masyarakat Pascamodern dan Low Cost Campaign

5 Januari 2014   21:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Esai ini memang membahas secara teknis, bukan analisis situasi politik maupun sosiologis secara dalam.

Mari kita lanjut ke bagian berikutnya, yaitu mengapa esai ini dibuat.

Setelah berbincang dengan beberapa politisi, saya banyak menangkap bahwa sekarang para politisi berusaha untuk melakukan kampanye yang low cost, dikarenakan para politisi idealis yang saya temui berusaha untuk mengurangi sebanyak-banyaknya biaya yang mereka gunakan untuk kampanye.

Singkatnya, mereka percaya bahwa ketika biaya kampanye besar, kecenderungan untuk abuse of power lebih besar dibandingkan ketika biaya kampanye kecil. Logisnya memang begitu karena pasti ada keinginan untuk balik modal.

Tentu, kita perlu tahu bahwa mengurangi biaya kampanye tentunya sangat merugikan dikarenakan publisitas berkurang jauh, maupun elektabilitas juga akan berkurang jauh.

Tulisan ini diberikan untuk para politisi yang siap untuk kalah, tapi setidaknya ini dapat digunakan untuk menaikkan kesempatan anda memenangkan pemilu, bahkan bisa saja menang dengan menggunakan ide-ide dibawah ini.

1. Kultus kepribadian dalam berwiraswasta

Ini dapat digunakan bagi politisi yang memiliki usaha atau akan berencana untuk berusaha. Sebelumnya saya jelaskan dulu ide ini bentuknya seperti apa.

Ketika anda berusaha dalam bentuk barang dagangan, tentunya ada merk maupun gambar yang ditempel di barang dagangan tersebut sebagai pengenal barang dagangan itu adalah asli milik perusahaan anda.

Tentunya kita mengetahui bahwa dalam teori sosiologi ada sugesti, secara tidak sadar tentunya ketika ada pelanggan yang membeli barang dagangan tersebut dan sering melihat foto anda atau anda layani langsung dalam toko anda sendiri, tentunya akan mengenal anda atau secara tidak sadar sudah terekam wajah anda di dalam ingatan mereka. Selama mereka tidak punya calon lain yang lebih utama (semisal saudara, kawan seideologi maupun teman dekat), atau semisal mereka tidak kenal siapapun calon legislatif/eksekutif, maka mereka akan memilih anda karena ingat akan foto anda yang seringkali mereka lihat di dalam barang dagangan anda.

Bagaimana untuk restoran dan jasa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun