Mohon tunggu...
PR Campaign Kelompok 6
PR Campaign Kelompok 6 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesian Mental Health Association #ShareWithUs

Indonesian Mental Health Association PR Campaign 2021 University Muhammadiyah Of Jakarta Supervised by : Tria Patrianti, S.Sos., M.I.Kom

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gangguan Kesehatan Mental Bagi Remaja Saat Pandemi dan Upaya Mengatasinya

30 November 2021   16:01 Diperbarui: 25 Desember 2021   15:03 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut World Health Organization (WHO, 2018) proporsi orang dengan gangguan mental dan emosional di seluruh dunia berusia 10-19 tahun, masalah kesehatan mental menyumbang 16% dari beban penyakit, dan cedera global. Setengah dari semua masalah kesehatan mental dimulai pada usia 1 tahun, tetapi kasus tidak terdeteksi dan tidak diobati karena sejumlah alasan, seperti kurangnya pengetahuan tentang kesehatan mental, kurangnya kesadaran petugas kesehatan, dan stigma yang mencegah anak di bawah umur mencari bantuan. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan terlibat dalam perilaku berisiko lainnya dan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional remaja.

Ada banyak faktor yang menjelaskan mengapa penyakit mental begitu umum terjadi pada remaja, terutama selama pandemi semakin besar kemungkinan mereka terkena penyakit mental. Dampak pandemi tidak hanya pada ekonomi, tetapi pola pikir anak-anak dan remaja juga dapat terpengaruh. Bekerja atau beraktivitas lain di rumah dalam waktu lama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan gangguan kesehatan mental seseorang. Bagaimana tidak? Hal ini memaksa seseorang untuk menghindari keramaian, baik dengan rekan kerja, teman sebaya, teman kuliah, dll. Ini tentu saja cara hidup baru yang tiba-tiba. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kebosanan, kejenuhan, stress, depresi, dll menghantui emosi manusia pada umumnya.

Penyebab gangguan kesehatan mental bagi remaja di tengah pandemi

Pandemi berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan. Salah satu hal yang tidak bisa lepas dari dampak buruk pandemi adalah kesehatan mental. Berikut penyebab gangguan kesehatan mental bagi remaja di tengah pandemi, yaitu:

1. Isolasi dan Pembatasan Sosial

Isolasi dan jarak sosial mempengaruhi suasana hati dan inti emosi seseorang. Selama pandemi, aturan tinggal di rumah membuat seseorang berada di bawah tekanan karena terbatasnya ruang untuk bergerak. Tinggal di rumah terlalu lama dan merasa bosan, ini memberi tekanan negatif pada jiwa individu.

2. Perasaan Takut akan Covid-19

Di masa pandemi, banyak orang yang dilanda ketakutan akan virus Corona. Orang-orang takut dengan berita yang sering diliput oleh pers tentang perkembangan virus Corona. Selain itu, konflik yang muncul di tengah pandemi juga menjadi faktor yang menakutkan individu. Ketakutan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti paranoia. Mereka yang terkena dampak akan selalu merasa dihantui rasa tidak aman.

3. Aktivitas online

Di masa pandemi, semua aktivitas harus dilakukan secara online. Salah satu kegiatan yang berlangsung secara online adalah pembelajaran. Dirangkum dari berbagai sumber, aktivitas online berdampak negatif bagi siswa di berbagai tingkatan. Selama pembelajaran online, siswa menghadapi masalah gangguan kesehatan mental. Penyebab gangguan kesehatan mental yang dialami siswa antara lain: suasana belajar yang kurang kondusif, tugas yang menumpuk, tidak bisa berinteraksi dengan teman secara langsung, merasa jenuh dengan situasi belajar, dll. Penyebab-penyebab tersebut memperburuk kondisi mental siswa. Selain itu, pada sistem online, ruang gerak siswa juga terbatas, kurangnya ruang untuk melepaskan emosi dan terbatasnya aktivitas sosial.

Bagaimana mencegah dan mengobati gangguan kesehatan mental?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun